
Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Peter M. Haymond, yang bertugas sebagai Charge d’Affaires ad interim (CDA), di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Selasa, 22 Juli 2025.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kerukunan dan Layanan Keagamaan, Pengawasan, dan Kerjasama Luar Negeri, Gugun Gumilar.
Dalam kesempatan tersebut, Menag menyampaikan terima kasih atas kunjungan Dubes AS dan menyambut baik peluang kerja sama, khususnya di bidang pendidikan.
"Banyak peluang kerjasama pendidikan yang bisa dilakukan masjid Istiqlal dan Kementerian Agama dengan Amerika Serikat. Semoga kolaborasi ini bisa dilakukan dengan baik," ungkapnya.
Bahas Ekoteologi dan Pendidikan Agama Ramah Lingkungan
Menag Nasaruddin Umar juga menyampaikan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini tengah berkembang pesat.
Selain itu, ia memperkenalkan konsep ekoteologi sebagai pendekatan baru dalam pendidikan agama untuk meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan.
"Konsep ekoteologi merupakan pendekatan baru untuk mengintegrasikan kesadaran lingkungan dalam pendidikan agama. Konsep ini tidak hanya penting untuk Indonesia, tetapi juga untuk seluruh dunia," jelasnya.
Ia menekankan bahwa pendidikan tentang ekoteologi harus dimulai sejak dini dan menjadi bagian dari seluruh jenjang pendidikan agama di Indonesia.
"Ekoteologi akan menjadi pendekatan holistik yang ada pada semua tingkat pendidikan di Indonesia, terutama pada pendidikan agama dan keagamaan," ujarnya.
Menurut Menag, pemahaman agama harus disertai dengan pemahaman terhadap alam semesta agar generasi mendatang lebih peduli terhadap kelestarian bumi.
Ia menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi pelopor dalam penerapan kurikulum ekoteologi di antara negara-negara Timur Tengah.
"Semoga kerjasama Indonesia dengan Amerika Serikat, terus dapat ditingkatkan utamanya pendidikan dan pengembangan konsep ekoteologi ini," harapnya.
Tinjau Fasilitas dan Simbol Toleransi di Jakarta
Setelah pertemuan, Peter M. Haymond meninjau fasilitas American Space Voist yang berlokasi di Masjid Istiqlal.
Ia juga mengunjungi terowongan silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral sebagai simbol toleransi beragama di Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf