
Pantau - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menyatakan bahwa status kartu hijau dari UNESCO yang diberikan kepada Geopark Kaldera Toba telah berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat sekitar dan harus terus dipertahankan.
Direktur Destinasi Pariwisata BPODT, Fritz Rudolf Nababan, menegaskan bahwa penetapan status tersebut turut meningkatkan promosi pariwisata Indonesia serta jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
"Tentu berdampak baik, status (kartu hijau) dari UNESCO berfungsi sebagai motor ekonomi baru bagi Sumatera Utara," ungkapnya.
Status tersebut juga dinilai mendorong kepercayaan internasional terhadap pelestarian lingkungan, memperkuat daya saing produk UMKM lokal, membuka lapangan kerja, serta mempertegas identitas budaya dan alam masyarakat Danau Toba.
"Sertifikasi hijau dari UNESCO sangat penting bagi Pariwisata Danau Toba, karena penilaian hijau bisa membuat promosi pariwisata dan produk lokal menjadi terkenal di dunia internasional. Kami percaya dengan meningkatnya kunjungan akan menciptakan pertumbuhan ekonomi di masyarakat," ia menambahkan.
Upaya Revalidasi Kartu Hijau UNESCO oleh Indonesia
BPODT bersama Kementerian Pariwisata tengah berupaya meraih kembali status kartu hijau melalui serangkaian persiapan dan proses revalidasi dari UNESCO.
Dukungan penuh juga diberikan oleh Menteri dan Wakil Menteri Pariwisata yang turut melakukan rapat koordinasi bersama pemerintah daerah serta kabupaten/kota untuk memastikan kesiapan proses revalidasi.
Kementerian Pariwisata telah memfasilitasi penyelenggaraan seminar internasional pengelolaan Geopark pertama untuk Danau Toba serta mendukung seluruh kebutuhan teknis dalam proses pra-revalidasi hingga pelaksanaan revalidasi yang dijadwalkan pada 21–25 Juli 2025.
Direktur Sumber Daya Energi Mineral Pertambangan Bappenas, Togu Santoso Pardede, menyampaikan bahwa pengakuan UNESCO terhadap warisan geologi, budaya, dan hayati kawasan Geopark berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Penetapan tersebut meningkatkan daya tarik pariwisata, membuka peluang kerja kepada masyarakat lokal, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.
Kolaborasi Lintas Kementerian dan Pendampingan Bappenas
Togu juga memberikan contoh keberhasilan Geopark Batur yang meraih status UNESCO Global Geopark (UGGp), yang mampu mendorong pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bangli hingga rata-rata 35,49 persen per tahun selama 2012–2016.
Dalam menyukseskan revalidasi UGGP Toba, dilakukan kolaborasi antarkementerian seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian ESDM, Kementerian Pendidikan, KNIU, serta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Sebagai Sekretaris Dewan Pengarah Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI), Bappenas juga turut memberikan pendampingan dalam penyusunan dan penyempurnaan dokumen revalidasi serta koordinasi lintas sektor sesuai dengan rekomendasi UNESCO pada sidang Council tahun 2024.
Pendampingan juga mencakup evaluasi kesiapan lapangan dan dokumen geopark sebelum kunjungan resmi asesor UNESCO, yaitu Jose Brilha dari Portugal dan Jeon Yongmun dari Korea Selatan.
- Penulis :
- Arian Mesa