
Pantau - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengintensifkan pengawasan terhadap aktivitas Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) selama pelaksanaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII tahun 2025.
Patroli 3 Sif, Fokus di Titik-Titik Rawan
"Selama Fornas, kami meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas PMKS di wilayah Kota Mataram", ujar Sekretaris Dinsos Mataram, Andi Darwis.
Festival Fornas VIII akan digelar di NTB mulai 26 Juli hingga 1 Agustus 2025.
Pemerintah Kota Mataram memperkirakan akan ada 20.000 atlet dan tamu yang hadir dalam perhelatan ini.
Pengawasan difokuskan pada PMKS yang berpotensi mengganggu kenyamanan, seperti anak jalanan, gelandangan, pengemis, anak punk, manusia silver, badut, hingga pengamen.
Untuk itu, Dinsos menyiagakan satuan tugas di seluruh titik lampu merah dan menerjunkan tim patroli keliling.
"Patroli dilakukan oleh petugas dalam tiga sif: pagi, siang, malam", tambah Andi.
Sebanyak 45 orang satgas sosial dikerahkan untuk mengawasi 30 titik lampu merah.
Mereka dibagi ke dalam tiga sif, masing-masing terdiri dari 15 personel.
Lokasi rawan yang menjadi perhatian utama antara lain lampu merah Bank Indonesia, Jalan Airlangga, dan kawasan Tanah Haji.
"Selama Fornas, kami patroli tiga kali sehari di lokasi-lokasi rawan PMKS", ujarnya.
PMKS dari Luar Daerah Akan Dipulangkan
Jika ditemukan aktivitas PMKS, petugas akan langsung melakukan tindakan pengamanan.
Salah satu contoh, pada Sabtu, 19 Juli, satgas berhasil mengamankan seorang anak jalanan yang kemudian dibawa ke Kantor Dinsos.
Anak tersebut diketahui berasal dari Kabupaten Lombok Timur.
"Sesuai aturan, jika PMKS yang diamankan berasal dari luar Kota Mataram mereka harus dikembalikan ke daerah asal. Oleh karena itu, anak tersebut langsung kami antar ke daerah asal", kata Andi.
Terkait koordinasi penanganan PMKS selama Fornas dengan Satpol PP Kota Mataram, Andi menyebut hingga kini belum ada kerja sama resmi.
Namun, pihak Dinsos menyatakan siap bekerja sama kapan pun dibutuhkan.
"Tinggal disepakati saja apakah mau bikin jadwal bersama atau kerja sesuai bidang masing-masing. Kami tidak keberatan", ucap Andi.
- Penulis :
- Aditya Yohan