HOME  ⁄  Nasional

Jakarta Pimpin Pertumbuhan Bangunan Hijau di Indonesia, 171 Proyek Tersertifikasi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Jakarta Pimpin Pertumbuhan Bangunan Hijau di Indonesia, 171 Proyek Tersertifikasi
Foto: (Sumber: Salah satu gedung dengan konsep bangunan hijau di Jakarta yang telah menerima EDGE Certification dari International Finance Corporation (IFC). ANTARA/HO-IFC.)

Pantau - International Finance Corporation (IFC) mencatat bahwa Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah dengan tingkat pertumbuhan pasar bangunan hijau tertinggi di Indonesia, dengan total 171 bangunan hijau tersertifikasi hingga 2 Juli 2025.

Jakarta Ungguli Provinsi Lain dalam Konstruksi Berkelanjutan

Jumlah tersebut menjadikan Jakarta sebagai provinsi terdepan dalam penerapan bangunan ramah lingkungan, mengungguli Jawa Barat dengan 45 bangunan, Banten dan Jawa Timur masing-masing 26 bangunan, serta Jawa Tengah dengan 16 bangunan hijau tersertifikasi.

Secara nasional, dari 38 provinsi di Indonesia, sebanyak 25 di antaranya telah memiliki proyek bangunan hijau bersertifikat.

Data ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam implementasi konstruksi berkelanjutan di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Pulau Jawa sebagai pusat utama pengembangan gedung hijau.

Selain itu, wilayah Sumatera dan Kalimantan juga mencatat tren pertumbuhan yang positif dalam pembangunan bangunan hijau.

Empat Skema Sertifikasi dan Dampak Positif Lingkungan

Di Indonesia, terdapat empat jenis sertifikasi bangunan hijau yang umum digunakan, yaitu:

  • Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dari International Finance Corporation (IFC)
  • GREENSHIP dari Green Building Council Indonesia (GBCI)
  • Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) dari U.S. Green Building Council (USGBC)
  • Green Mark dari Building and Construction Authority (BCA) of Singapore

Hingga awal Juli 2025, terdapat 200 proyek bangunan hijau yang telah tersertifikasi EDGE, dengan total luas bangunan mencapai 4,33 juta meter persegi dan mencakup 27.620 unit rumah.

Proyek-proyek bersertifikasi EDGE memberikan dampak positif terhadap lingkungan, antara lain:

  • Mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 100 ribu ton CO₂ per tahun
  • Menghemat energi hingga 120 ribu megawatt hour (MWh) per tahun
  • Menghemat penggunaan air sebesar 4,7 juta meter kubik per tahun

Selain itu, tercatat:

  • 121 proyek bangunan hijau dengan GREENSHIP Certification seluas 5,16 juta meter persegi
  • 56 proyek bangunan hijau dengan LEED Certification seluas 1,13 juta meter persegi
  • 25 proyek bangunan hijau dengan Green Mark Certification seluas 1,43 juta meter persegi

Peningkatan jumlah proyek tersertifikasi ini memperkuat komitmen Indonesia terhadap pembangunan rendah karbon dan pengurangan dampak lingkungan dari sektor properti dan konstruksi.

Penulis :
Aditya Yohan