billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DK PBB Gelar Pertemuan Tertutup Bahas Konflik Mematikan Thailand-Kamboja

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

DK PBB Gelar Pertemuan Tertutup Bahas Konflik Mematikan Thailand-Kamboja
Foto: (Sumber: Warga mengungsi di Thailand, menyusul bentrokan di perbatasan dengan Kamboja, Kamis (24/7/2025). ANTARA/Xinhua/am.)

Pantau - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan menggelar pertemuan tertutup pada Jumat pukul 19:00 GMT atau Sabtu pukul 02:00 WIB untuk membahas ketegangan yang meningkat antara Thailand dan Kamboja di wilayah perbatasan kedua negara.

Konflik Memuncak di Sekitar Kuil Preah Vihear

Pertemuan ini dikonfirmasi oleh Perwakilan Pakistan kepada RIA Novosti, dengan pernyataan, “Pertemuan tertutup besok pukul 3 sore [EST]”.

Saat ini, Pakistan menjabat sebagai pemimpin Dewan Keamanan PBB dan memfasilitasi diskusi menyusul permintaan dari pihak Kamboja.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja dipicu oleh sengketa wilayah atas Kuil Preah Vihear, situs Warisan Dunia UNESCO abad ke-11 yang terletak di perbatasan kedua negara.

Situasi memanas pada Kamis ketika terjadi baku tembak berat, termasuk serangan artileri dan roket di sekitar area kuil-kuil perbatasan.

Konflik ini telah berlangsung selama berminggu-minggu, diperparah oleh insiden ranjau darat serta tindakan saling mengusir diplomat antara Bangkok dan Phnom Penh.

Otoritas Thailand telah memerintahkan evakuasi warga dari empat provinsi yang berbatasan langsung dengan Kamboja sebagai langkah antisipasi.

Korban Sipil Berjatuhan, Fasilitas Publik Rusak

Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Somsak Thepsuthin, menyatakan bahwa sebanyak 11 warga sipil, termasuk dua anak-anak, tewas dalam serangan roket Grad yang diluncurkan oleh Kamboja.

Serangan itu juga menyebabkan kerusakan pada lima rumah sakit, salah satunya terkena langsung di Provinsi Surin.

Sebagai respons, militer Thailand mengerahkan jet tempur F-16 untuk melaksanakan serangan udara ke wilayah-wilayah yang dianggap sebagai sumber ancaman.

Kementerian Luar Negeri Thailand menyebut Kamboja membalas serangan udara tersebut dengan meluncurkan roket BM-21 ke sejumlah wilayah perbatasan.

Berbagai rekaman di media sosial memperlihatkan dampak serangan artileri yang menyebabkan kerusakan parah pada toko swalayan dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Thailand.

Permintaan pertemuan Dewan Keamanan PBB dilayangkan langsung oleh pemerintah Kamboja menyusul eskalasi kekerasan yang terjadi.

Situasi yang terus memburuk ini telah menjadikan konflik Thailand-Kamboja sebagai isu internasional yang mendapat perhatian serius dari komunitas global.

Penulis :
Aditya Yohan