billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

PM Thailand Anutin Charnvirakul Dijadwalkan Teken Gencatan Senjata dengan Kamboja di Hadapan Presiden AS Donald Trump

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

PM Thailand Anutin Charnvirakul Dijadwalkan Teken Gencatan Senjata dengan Kamboja di Hadapan Presiden AS Donald Trump
Foto: Perdana Menteri baru Thailand Anutin Charnvirakul memberikan pidato perdana di Bangkok, Thailand, Minggu (7/9/2025). Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mengesahkan Anutin Charnvirakul sebagai perdana menteri baru Thailand setelah menerima dukungan mayoritas dalam pemungutan suara parlemen (sumber: Xinhua/Rachen Sageamsak)

Pantau - Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, dijadwalkan melakukan kunjungan ke Malaysia dalam waktu dekat untuk menandatangani deklarasi gencatan senjata dengan Kamboja.

Penandatanganan ini direncanakan berlangsung di hadapan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang bersama Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, bertindak sebagai mediator dalam penyelesaian konflik antara Thailand dan Kamboja.

Informasi ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, kepada kantor berita RIA Novosti pada Sabtu.

Kehadiran PM Thailand Masih Dijadwalkan

"Menjawab pertanyaan pertama Anda tentang apakah Perdana Menteri Thailand akan hadir di sini, saya dapat mengatakan bahwa kemungkinan besar beliau akan hadir," ungkap Nikorndej Balankura.

Saat ini, Nikorndej berada di Kuala Lumpur untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyusun jadwal pertemuan untuk PM Anutin Charnvirakul.

"Ia mungkin akan tiba sangat larut malam ini atau besok pagi, tepat sebelum penandatanganan, dan ia harus segera kembali ke Thailand," ia mengungkapkan.

Latar Belakang Konflik dan Proses Mediasi

Konflik antara Thailand dan Kamboja dipicu oleh sengketa perbatasan yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Pada 24 Juli, sengketa tersebut meningkat menjadi konflik bersenjata.

Kedua negara saling melancarkan tembakan artileri dan serangan udara yang menyebabkan korban jiwa, termasuk warga sipil, dari kedua belah pihak.

Presiden AS Donald Trump dan PM Malaysia Anwar Ibrahim kemudian turun tangan dan memediasi gencatan senjata pada bulan Juli.

Pada 4 Agustus, kedua negara mengumumkan kesepakatan gencatan senjata sementara.

Beberapa hari kemudian, mereka menyetujui perjanjian formal terkait pelaksanaan gencatan senjata.

Penulis :
Leon Weldrick