
Pantau - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan bahwa pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Bendungan Jenelata merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi prioritas dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pembangunan infrastruktur sumber daya air ini juga sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo dalam upaya mewujudkan swasembada pangan, energi, dan ketahanan air nasional.
"Salah satu proyek strategis yang menjadi fokus pemerintah adalah melanjutkan pembangunan Bendungan Jenelata di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan ini," ungkap pihak Kementerian PU.
Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 223,6 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 1.220 hektare.
Potensi pengairan irigasi pertanian dari bendungan ini diperkirakan mencapai 25.783 hektare.
Fokus Percepatan Jaringan Irigasi
Setelah pembangunan fisik bendungan rampung, Kementerian PU kini mengutamakan percepatan pengembangan jaringan irigasi teknis untuk mendukung fungsi optimal bendungan.
"Dengan selesainya pembangunan fisik bendungan, fokus selanjutnya adalah percepatan pengembangan jaringan irigasi teknis. Ini penting untuk mendukung produktivitas pertanian dan meningkatkan jumlah masa panen bagi petani," ia mengungkapkan.
Sistem irigasi teknis dari Bendungan Jenelata akan disalurkan melalui beberapa daerah irigasi utama, yaitu:
- Daerah Irigasi (DI) Bili-bili seluas 2.443 hektare
- DI Bissua seluas 12.793 hektare
- DI Kampili seluas 10.547 hektare
Dengan meningkatnya pasokan air irigasi, petani di wilayah Kabupaten Gowa diproyeksikan dapat meningkatkan frekuensi panen dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun.
Sulawesi Selatan sendiri dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional, sehingga keberadaan bendungan ini menjadi sangat krusial untuk mendukung ketahanan pangan jangka panjang.
- Penulis :
- Shila Glorya