billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tak Bergaji Tetap, “Bu Evi BPJS” dari Banyumas Jadi Penopang Layanan JKN di 10 Desa

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Tak Bergaji Tetap, “Bu Evi BPJS” dari Banyumas Jadi Penopang Layanan JKN di 10 Desa
Foto: (Sumber: Kader Jaminan kesehatan Nasional (JKN) Kecamatan Lumbir Evi Lismawati (berdiri) menyosialisasikan Program BPJS Kesehatan dalam pertemuan PKK di Lumbir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, awal Juli 2025. ANTARA/Dokumentasi/Evi Lismawati))

Pantau - Evi Lismawati (48), bukan pejabat atau tenaga medis, namun menjadi sosok krusial dalam layanan kesehatan di Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebagai satu-satunya Kader Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang membina 10 desa.

Kader JKN Mandiri, Jembatan Warga dan Layanan Kesehatan

Evi yang juga menjabat sebagai Kepala Urusan Perencanaan di Pemerintah Desa Lumbir, lebih dikenal warga sebagai "Bu Evi BPJS".

Ia mulai menjadi Kader JKN pada September 2018 setelah mengajukan diri ke BPJS Kesehatan dan mendapat persetujuan dari Kepala Desa Lumbir.

Peran utamanya adalah memastikan masyarakat memahami pentingnya membayar iuran BPJS Kesehatan agar kartu tetap aktif saat dibutuhkan.

"Yang mendasari itu cuma satu, saya kepengin membantu orang lain. Karena saya yakin, kalau saya membantu, Allah juga akan bantu saya," ungkapnya.

Evi membina 846 kepala keluarga peserta JKN mandiri di wilayah Kecamatan Lumbir.

Ia bukan pegawai BPJS Kesehatan, melainkan mitra tanpa gaji tetap.

Tugasnya meliputi kunjungan rumah ke rumah, menyampaikan jumlah tunggakan iuran, memeriksa status kepesertaan, hingga mengarahkan warga ke kanal pembayaran seperti kantor pos dan minimarket.

Dihadang Penolakan, Tetap Bertahan demi Edukasi Kesehatan

Tantangan kerap dihadapi, mulai dari penolakan hingga sikap sinis warga yang belum memahami manfaat BPJS.

“Ada yang bilang, ‘Bu, pergi aja lah. Saya sehat, gak butuh BPJS.’ Ada juga yang langsung lapor ke aparat desa, nanya, ini siapa datang-datang minta iuran. Pernah juga saya dimintai surat tugas, difoto, dicek KTP,” cerita Evi.

Beberapa wilayah binaannya berada di perbukitan, jauh dari pusat kecamatan dan minim akses informasi layanan kesehatan.

Namun, Evi terus menjalankan tugas dengan sabar.

Salah satu pekerjaan pentingnya adalah membantu warga yang baru mengetahui bahwa kepesertaan BPJS-nya nonaktif saat hendak berobat.

Di tengah sistem layanan kesehatan yang kompleks dan keterbatasan informasi di desa, Evi menjadi jembatan penting agar program JKN berjalan dan masyarakat bisa terlindungi.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti

Terpopuler