billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Yokin Lokobal Dorong Penggunaan Noken di Kantor dan Sekolah demi Pelestarian Budaya Papua

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Yokin Lokobal Dorong Penggunaan Noken di Kantor dan Sekolah demi Pelestarian Budaya Papua
Foto: Anggota MRP Pegunungan Yakin Lokobal saat diwawancarai sejumlah wartawan di Wamena (sumber: ANTARA/Yudhi Efendi)

Pantau - Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Pegunungan, Yokin Lokobal, mendorong agar penggunaan noken diintegrasikan dalam aktivitas sehari-hari di lembaga pemerintah maupun swasta sebagai bentuk pelestarian budaya.

Noken, tas tradisional khas Papua, menurut Lokobal, memiliki nilai historis dan kultural yang tinggi bagi masyarakat Papua, terutama masyarakat Papua Pegunungan.

"Noken ini sangat tinggi nilainya, khusus untuk kami orang Papua. Maka noken ini harus dilestarikan dengan cara dapat digunakan dalam keseharian seperti ke sekolah, kantor maupun aktivitas lainnya," ungkapnya.

Noken sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Lokobal menjelaskan bahwa pengakuan internasional terhadap noken sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO menunjukkan pentingnya menjaga dan melestarikan benda tradisional tersebut.

" Kami berharap noken ke depan nilai historisnya tidak akan hilang di makan zaman. Maka pelestarian noken harus mulai dilakukan dengan penerapan penggunaan di kantor, sekolah maupun tempat lainnya," ia mengungkapkan.

Ia juga mengajak semua elemen masyarakat, terutama generasi muda Papua Pegunungan, untuk terus menjaga eksistensi noken di tengah arus modernisasi.

"Rasa cinta dan kebanggaan terhadap noken jangan pernah sampai memudar bagi generasi muda. Tetap lestarikan noken sebagai identitas masyarakat Papua di manapun berada," katanya.

Dukungan Program PPA untuk Kelestarian Noken

Selain itu, Lokobal menyatakan dukungan terhadap program Pengembangan Anak (PPA) yang diinisiasi oleh tiga gereja besar di wilayah tersebut: Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA), Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), dan Gereja Bethel Indonesia (GBI).

"Dalam program PPA ketiga gereja itu mendukung kelestarian Noken Masa Depanku dengan memberikan wadah baik tempa dan bahan dalam membuat noken yang diikuti 90 ibu hamil dan remaja selama 18 bulan," ungkapnya.

Lokobal berharap program tersebut menjadi langkah konkret dalam mentransfer nilai dan keterampilan membuat noken kepada generasi penerus, sekaligus memperkuat identitas budaya Papua di masa depan.

Penulis :
Arian Mesa