
Pantau - Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada Senin pagi, kualitas udara di DKI Jakarta berada dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Pada pukul 06.40 WIB, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta tercatat berada di angka 102 untuk partikel halus PM 2.5.
Jakarta Masuk 15 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
Dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, Jakarta menempati peringkat ke-12.
Peringkat pertama diduduki oleh Kinshasa, Kongo dengan AQI 239.
Lahore, Pakistan berada di posisi kedua dengan AQI 176, disusul oleh Al-Manamah, Bahrain di posisi ketiga dengan AQI 170.
Kota Medan di Indonesia juga masuk dalam daftar, menempati peringkat ke-13 dengan AQI 99.
DLH DKI Jakarta Akan Tambah Sensor dan Tingkatkan Pemantauan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyampaikan bahwa Jakarta akan meniru langkah kota-kota besar dunia seperti Paris dan Bangkok dalam penanganan polusi udara.
“Belajar dari kota lain, Bangkok memiliki 1.000 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), Paris memiliki 400 SPKU. Jakarta saat ini memiliki 111 SPKU dari sebelumnya hanya 5 unit. Ke depan kita akan menambah jumlahnya agar bisa melakukan intervensi yang lebih cepat dan akurat,” ungkapnya.
Asep juga menekankan pentingnya keterbukaan data dalam memperbaiki kualitas udara secara sistematis.
Menurutnya, data polusi udara harus disampaikan secara transparan agar langkah intervensi yang diambil tidak bersifat sesaat.
DLH DKI Jakarta menargetkan penambahan 1.000 sensor kualitas udara berbiaya rendah (low-cost sensors) untuk memperluas cakupan pemantauan dan meningkatkan akurasi.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti