HOME  ⁄  Nasional

Pelatihan Dokter Keluarga untuk Pasien Kanker Payudara: Langkah Awal Menuju Harapan Kesembuhan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pelatihan Dokter Keluarga untuk Pasien Kanker Payudara: Langkah Awal Menuju Harapan Kesembuhan
Foto: (Sumber: Ketua Umum YKPI Linda Agum Gumelar menekankan pentingnya peran dokter keluarga dalam perjalanan panjang pasien kanker payudara saat hadir dalam pelatihan yang diselenggarakan di Jakarta pada 25-26 Juli 2025. ANTARA/HO-YKPI)

Pantau - Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mengadakan pelatihan khusus bagi dokter keluarga dalam mendampingi pasien kanker payudara, bekerja sama dengan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dan Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI).

Pelatihan ini diselenggarakan pada 25–26 Juli 2025 dan diikuti oleh 40 dokter keluarga dari Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Tujuan utama pelatihan adalah menekan angka keterlambatan diagnosis kanker payudara melalui peran strategis dokter keluarga sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan.

Ketua Umum YKPI Linda Agum Gumelar menyatakan bahwa dokter keluarga memiliki posisi penting dalam mendeteksi dini dan memberi harapan awal kepada pasien.

"Dokter keluarga adalah orang pertama yang ditemui pasien. Anda tahu riwayat kesehatannya, bahkan sisi emosionalnya. Di tangan anda, bukan hanya diagnosis, tapi harapan pertama pasien dimulai," ungkapnya.

Peran Strategis Dokter Keluarga dalam Pendampingan Kanker Payudara

Pelatihan ini terbagi dalam dua sesi besar, membahas aspek medis, psikologis, dan komunikasi yang diperlukan dalam pendampingan pasien.

Linda menegaskan bahwa pendampingan yang bermakna dimulai sejak dari ruang praktik dokter keluarga, jauh sebelum pasien mencapai rumah sakit besar.

Dalam praktiknya, dokter keluarga berperan dalam mengedukasi pola hidup sehat, melakukan deteksi awal melalui Sadarnis, menyampaikan diagnosis secara tepat, memantau kondisi pascaoperasi atau terapi, serta memberikan dukungan psikososial.

Linda juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan layanan kanker payudara yang lebih manusiawi dan holistik.

Pentingnya Pengetahuan dan Deteksi Dini

Founder & CEO LSPR, Prita Kemal Gani, turut mendukung kegiatan ini dan menekankan perlunya edukasi terhadap perempuan mengenai kanker payudara.

"Misalnya kita terdeteksi kanker payudara akan tetapi kita dapat mengetahuinya dari awal kemudian kita dapat menanggulangi bersama sama dan kita melakukan pengobatan, segala sesuatu yang dikerjakan bersama sama dan ada pengobatan selalu ada harapan untuk kesembuhan dan kebaikan," ia mengungkapkan.

Kanker payudara tercatat sebagai jenis kanker paling banyak di Indonesia.

Menurut data Globocan 2020, terdapat 68.858 kasus baru kanker payudara, atau 16,6 persen dari seluruh jenis kanker, dengan lebih dari 22.000 kematian setiap tahunnya.

Sebanyak 70 persen pasien baru terdeteksi pada stadium lanjut, yang berdampak pada penurunan peluang hidup serta peningkatan biaya pengobatan.

Hal ini menegaskan urgensi deteksi dini melalui Sadari (periksa payudara sendiri) dan Sadarnis (periksa payudara klinis), serta pentingnya pendampingan dari tenaga medis yang memahami kebutuhan pasien secara menyeluruh.

Penulis :
Ahmad Yusuf