Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Ternate Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Maluku Utara hingga Awal Agustus 2025

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BMKG Ternate Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Maluku Utara hingga Awal Agustus 2025
Foto: (Sumber: Petugas Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Senin (28/7/2025). ANTARA/Abdul Fatah.)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Maluku Utara yang diprakirakan berlangsung hingga awal Agustus 2025.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ternate, Sakimin, menjelaskan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh keberadaan Siklon Tropis Co-May di perairan utara Filipina.

Meskipun siklon tersebut bergerak menjauhi Indonesia, dampaknya masih terasa dengan terbentuknya pola belokan angin dan daerah konvergensi di sekitar wilayah Maluku Utara.

"Pola atmosfer ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Maluku Utara," ungkap Sakimin.

Hujan Fluktuatif dan Risiko Hidrometeorologi Meluas

BMKG memprakirakan cuaca di Maluku Utara selama periode 24 hingga 30 Juli 2025 akan didominasi kondisi cerah berawan, namun disertai potensi hujan ringan hingga sedang yang bersifat fluktuatif dan dapat terjadi kapan saja, termasuk pagi, siang, malam, hingga dini hari.

Potensi cuaca ekstrem tersebut dapat memicu fenomena hidrometeorologi yang berisiko bagi masyarakat, antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, hingga angin kencang.

Berdasarkan prakiraan, pada 28–29 Juli 2025, hujan ringan hingga sedang diprediksi terjadi di wilayah Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, dan Kepulauan Sula.

Pada 30–31 Juli 2025, wilayah tersebut masih berpotensi diguyur hujan serupa.

Sementara pada 1–3 Agustus 2025, hujan juga diprakirakan meluas hingga Pulau Taliabu, menambah cakupan wilayah terdampak cuaca ekstrem.

Imbauan Kewaspadaan kepada Pemerintah dan Masyarakat

BMKG meminta instansi pemerintah daerah seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Malut untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Instansi tersebut diminta mengarahkan masyarakat dan lalu lintas untuk menghindari zona rawan longsor dan banjir selama periode cuaca ekstrem.

Masyarakat juga diimbau untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan saluran air, dan secara rutin memantau informasi resmi dari BMKG.

"Dengan meningkatnya potensi cuaca ekstrem ini, kami harap seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG," ujar Sakimin.

Penulis :
Ahmad Yusuf