
Pantau - Bupati Jember, Muhammad Fawait, menerbitkan dua Surat Edaran (SE) sebagai langkah cepat untuk merespons kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Kebijakan Daring untuk Pelajar dan WFA bagi ASN
SE pertama yang dikeluarkan Bupati Jember mengatur sistem pembelajaran daring bagi para pelajar.
"Saya keluarkan SE bahwa mulai besok para pelajar boleh mengikuti pelajaran secara daring atau online dari rumah sampai kondisi normal," ungkapnya.
Sementara itu, SE kedua ditujukan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak bersentuhan langsung dengan pelayanan publik agar dapat bekerja dari mana saja atau Work From Anywhere (WFA).
"Kebijakan tersebut dikeluarkan untuk meringankan beban masyarakat yang kesulitan mendapat BBM di Jember," ia mengungkapkan.
Distribusi BBM Terganggu, Bupati Pastikan Stok Aman
Kelangkaan BBM di Jember dipicu oleh keterlambatan distribusi yang diperburuk oleh penutupan jalan nasional Gumitir.
Penutupan jalan tersebut menimbulkan kemacetan parah dan berdampak negatif pada sektor ekonomi masyarakat.
"Kami bersama Pertamina juga akan turun langsung memantau kondisi SPBU dan perkembangannya setelah adanya pengiriman besar-besaran pada Senin malam ini," ujarnya.
Bupati Fawait juga mengimbau warga agar tidak melakukan pembelian BBM secara panik atau panic buying.
"Saya pastikan bahwa stok BBM aman di Jember, namun kendalanya hanya pada masalah distribusi yang terganggu. Saya imbau masyarakat tetap tenang dan mudah-mudahan bisa kembali normal dalam waktu dekat," katanya menegaskan.
Pemerintah Kabupaten Jember juga telah mempersiapkan langkah administratif dengan mengirim surat kepada Pertamina pusat.
Langkah ini bertujuan meminta penambahan kuota dan distribusi BBM ke wilayah Jember.
"Hal itu memang bukan kewenangan kami, namun Pemkab Jember berkomitmen bersama-sama mengatasi krisis BBM yang terjadi dengan mencari solusi yang terbaik," jelasnya.
- Penulis :
- Shila Glorya








