
Pantau - Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) mempererat kerja sama dengan Singapura melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas strategi pertahanan maritim dan keamanan kawasan.
FGD tersebut digelar antara Pusat Pengkajian Maritim Seskoal dan Lembaga Pendidikan Rajaratnam dari Nanyang Technological University, Singapura.
Kegiatan berlangsung pada hari Selasa di Seskoal, Jakarta Selatan.
Kepala Pusat Kajian Maritim (Kapusjianmar) Seskoal, Laksamana Pertama Salim, menyatakan bahwa FGD membahas berbagai isu strategis, khususnya yang berkaitan dengan stabilitas kawasan ASEAN.
Isu utama yang diangkat termasuk strategi pertahanan maritim regional dan respons terhadap ketegangan di Laut China Selatan yang melibatkan banyak pihak.
"Kita lebih berfikir global lagi kenapa kok ASEAN harus kuat dan kenapa ASEAN harus punya solusi menghadapi ini? Makanya kita cari solusinya, kerja sama apa yang kira kira bisa mempersatukan ASEAN," ungkapnya.
Bahas Pertahanan Siber dan Kerja Sama Kebijakan
Selain fokus pada sektor maritim, FGD juga membahas potensi kerja sama pertahanan siber antara Indonesia dan Singapura.
Isu pertahanan siber sebelumnya telah menjadi topik pembahasan antara Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima Militer Singapura, Admiral Aaron Beng, dalam pertemuan di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, pada 22 Juli lalu.
Seluruh hasil dari FGD ini akan dirangkum oleh Seskoal dan disampaikan kepada pimpinan TNI AL untuk dijadikan bahan penyusunan kebijakan ke depan.
"Nanti kita bahas lalu policy-nya dari pimpinan. Pimpinan yang keluarkan kebijakan," ujar Salim.
Ia berharap kegiatan ini mampu memperkuat kerja sama militer bilateral antara Indonesia dan Singapura, khususnya dalam menjaga kedaulatan laut dan keamanan kawasan Asia Tenggara.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










