billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

"Believe" Tembus 500 Ribu Penonton dalam Sepekan, Genre Drama Laga Bangkit di Perfilman Indonesia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

"Believe" Tembus 500 Ribu Penonton dalam Sepekan, Genre Drama Laga Bangkit di Perfilman Indonesia
Foto: (Sumber: Salah satu cuplikan adegan dalam film "Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian". ANTARA/HO.)

Pantau - Film laga-drama "Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian" berhasil meraih 500.268 penonton hingga Rabu, 30 Juli 2025, hanya enam hari sejak penayangan perdananya pada 24 Juli 2025.

Capaian ini menjadi penanda kebangkitan genre laga historis yang selama ini jarang digarap dalam perfilman nasional.

Film ini tidak hanya menyajikan aksi perang yang intens, tetapi juga memadukan unsur emosional dan pesan moral dalam latar sejarah yang kuat.

Tantangan Aktor dan Apresiasi Penonton

Pemeran utama, Ajil Ditto, yang sebelumnya dikenal sebagai aktor drama dan komedi, mengaku bersyukur dapat mewujudkan impiannya bermain dalam film laga.

"Saya sangat bersyukur bisa terlibat dalam film ini. Bermain di film laga adalah impian saya sejak lama. Harus hafal koreografi duel, latihan fisik seperti prajurit itu capek, tapi pengalaman yang gak akan pernah saya lupakan", ungkap Ajil.

Dalam acara nonton bersama di Yogyakarta, penonton bernama Budi Yuswinanto menyebut adegan perang dalam film ini “berkelas dan berbeda dari film lokal biasanya”.

Sementara itu, Maulidin, penonton lainnya, mengapresiasi detail produksi dan kekuatan pesan dalam film.

"Film ini juga sarat pesan moral yang dalam. Visual efeknya bagus dan tidak seperti film Indonesia pada umumnya", tuturnya.

Produksi Berkualitas dan Harapan Masa Depan

Believe diproduksi oleh rumah produksi Bahagia Tanpa Drama dan diadaptasi dari buku biografi "Believe – Based on a True Story about Faith, Dream, and Courage" karya Valent Hartadi dan tim.

Produser Celerina Judisari berharap kesuksesan ini bisa membuka peluang lebih luas bagi genre drama laga perang di industri film Indonesia.

"Kalau Believe berhasil, berarti ada pasar untuk film seperti ini. Investor juga akan lebih berani mendanai proyek serupa", ujarnya.

Aktor Wafda Saifan dan Khael Bogota juga menegaskan bahwa film ini merupakan bukti bahwa sineas lokal mampu menciptakan karya sinematik historis yang berkualitas tinggi.

"Kita bisa kok bikin film perang yang bagus. Semoga Believe bisa jadi buktinya", kata Wafda.

Di tengah dominasi film horor dan drama ringan di bioskop Indonesia, Believe hadir sebagai alternatif dengan kualitas sinematik dan cerita yang emosional.

Film berdurasi 120 menit ini masih tayang di seluruh bioskop Indonesia dan terus menarik perhatian penonton.

Penulis :
Ahmad Yusuf