
Pantau - Tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas dalam kontak senjata dengan Satuan Tugas (Satgas) Habema TNI di Kampung Tigilobak, Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis, 31 Juli 2025.
Ketiganya adalah Ado Wanimbo, Meni Wakerwa alias Jumadon Wake, dan satu orang lain yang masih dalam proses identifikasi.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (1/8), Mayjen TNI Lucky Avianto selaku Panglima Komando Operasi Habema menyatakan bahwa Ado Wanimbo merupakan tokoh penting OPM.
"Ado Wanimbo diketahui sebagai Danwil Ugimba Kodap VIII Kemabu. Namanya masuk dalam DPO Polres Mimika melalui surat DPO/36/IV/2017/Reskrim tertanggal 30 April 2018," ungkapnya.
Kontak Senjata Bermula dari Operasi Pengejaran
Kontak senjata terjadi saat Satgas Habema melakukan pengejaran terhadap kelompok OPM yang diduga terlibat dalam insiden penyerangan prajurit TNI di wilayah Ugimba tahun 2019.
Pada insiden tersebut, kelompok OPM dilaporkan membawa kabur satu pucuk senjata api jenis SS2 V4 milik prajurit TNI yang gugur dalam tugas.
Dalam kontak tembak yang berlangsung pada Kamis pagi, TNI berhasil melumpuhkan tiga anggota OPM dan menyita kembali senjata SS2 V4 dengan nomor senjata BF.CS 024739 serta teleskop Trijicon SN: 923632.
Barang-barang lain yang ditemukan antara lain satu pucuk senapan angin, tiga buah magazen (dua magazen M16 dan satu magazen SS), 64 butir munisi kaliber 5,56 mm, empat unit handphone, satu dompet, dua power bank, satu buah emas, dan satu senter kepala.
" Kami juga menemukan dokumen pribadi: KTP atas nama Meni Wakerwa, Kartu Papua Sehat, dan uang tunai sebesar Rp 3.800.000, dua buah noken dan satu buah tas selempang," jelas Lucky.
Simbol Keteguhan TNI dalam Menjaga Kedaulatan
Mayjen Lucky menegaskan bahwa operasi ini merupakan bentuk komitmen TNI dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya dari ancaman kelompok separatis.
"Ini simbol keteguhan TNI dalam menjaga kehormatan prajurit dan kedaulatan negara, sekaligus mengembalikan senjata milik negara yang selama ini berada di tangan kelompok separatis," tutupnya.
- Penulis :
- Shila Glorya