
Pantau - Polres Bangka Tengah membongkar ponton-ponton tambang timah ilegal yang masih beroperasi di wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Timah Tbk dengan mengerahkan alat berat.
Penertiban Tambang Ilegal di Kawasan Koba
Kapolres Bangka Tengah AKBP Dr I Gede Nyoman Bratasena menjelaskan bahwa penertiban dilakukan secara langsung di lapangan oleh tim gabungan.
"Hari ini tim gabungan turun langsung membongkar tambang-tambang ilegal di IUPK PT Timah Wilayah Merbuk, Pungguk dan Kenari", ungkapnya.
Tim gabungan tersebut terdiri dari Polres Bangka Tengah, Forkopimda Kabupaten Bangka Tengah, dan PT Timah.
Lokasi pembongkaran berada di kawasan Merbuk, Pungguk, dan Kenari, Kecamatan Koba.
Langkah ini diambil sebagai tindakan tegas untuk menghentikan aktivitas tambang ilegal yang merusak lingkungan dan melanggar hukum.
"Ponton-ponton tambang ilegal yang masih berlabuh ini dibongkar menggunakan alat berat. Tidak ada kompromi terhadap aktivitas tambang ilegal ini", ia menegaskan.
Penertiban berlangsung dengan aman dan tertib, berkat kerja sama lintas sektor serta dukungan dari seluruh pihak terkait.
Imbauan dan Apresiasi dari Pihak Terkait
AKBP Nyoman Bratasena berharap operasi ini menjadi sinyal kuat agar pelaku tambang ilegal tidak lagi melanjutkan aktivitas mereka.
"Penertiban ini diharapkan menjadi peringatan bagi pelaku tambang ilegal agar tidak lagi melakukan kegiatan yang melanggar hukum dan merusak lingkungan", ujarnya.
Ketua DPRD Bangka Tengah, Batianus, turut mendukung penertiban ini.
"Kami berharap masyarakat tidak melakukan penambangan secara ilegal yang merugikan bagi kita semua, karena dampak dari penambangan ini sudah kita rasakan sendiri. Tak kalah pentingnya daerah sangat dirugikan karena tidak dapat royalti", katanya.
Direktur Utama PT Timah, Restu Widiyantoro, memberikan apresiasi atas kerja sama semua pihak dalam menjaga aset negara.
"Kami mengapresiasi bagi tim baik Pemerintah Daerah, aparat penegak hukum, kejaksaan yang telah bersama-sama menjaga sumber daya alam timah agar manfaatnya bisa dirasakan seluruh masyarakat Indonesia", ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Shila Glorya