
Pantau - Dr. Shivani Swami, konsultan pulmonologi di Rumah Sakit Amar Jain, WHC, Jaipur, mengungkap enam kebiasaan umum yang tampaknya tidak berbahaya namun berisiko tinggi merusak fungsi paru-paru secara perlahan.
Menurutnya, menjaga kesehatan paru-paru bukan hanya soal tidak merokok, tetapi juga memperhatikan gaya hidup, postur tubuh, hingga lingkungan sekitar.
"Menjaga kesehatan paru-paru bukan hanya soal tidak merokok. Ini juga tentang memperhatikan terhadap lingkungan sekitar, postur tubuh hingga gaya hidup Anda," ujarnya, dikutip dari laman Hindustan Times.
Kebiasaan Sehari-hari yang Mengancam Paru-Paru
Swami menjelaskan bahwa paparan asap rokok pasif menjadi salah satu faktor utama, meski seseorang tidak merokok.
"Bahkan jika Anda tidak merokok, berada di sekitar orang yang merokok atau bahkan asap dari hookah atau dupa sama berbahayanya," jelasnya.
Kebiasaan lain yang juga berbahaya adalah kurangnya aktivitas fisik dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak, yang terbukti dapat menurunkan efisiensi paru-paru.
Postur tubuh yang buruk saat duduk terlalu lama, terutama membungkuk di sofa atau meja, disebut dapat menekan paru-paru dan menghambat pengembangannya secara optimal.
Selain itu, menahan batuk juga berdampak negatif bagi sistem pernapasan.
"Sesekali menahan batuk mungkin dianggap sopan atau nyaman, tetapi jika dilakukan secara rutin, hal itu bisa menghambat proses paru-paru membersihkan lendir atau iritasi asing," kata Swami.
Ia juga menyoroti kurangnya hidrasi yang menyebabkan lendir di paru-paru menjadi kental dan menghambat proses pembersihan zat asing.
"Ketika tubuh kekurangan air, lendir menjadi lebih kental, kurang mampu menghilangkan zat iritan, dan lebih rentan terhadap masuknya patogen," tuturnya.
Paparan bahan kimia rumah tangga seperti disinfektan, pengharum udara, lilin aromaterapi, dan pembersih yang mengandung volatile organic compounds (VOC) juga menjadi penyebab potensial gangguan paru-paru.
"Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia semacam itu akan mengiritasi saluran pernapasan dan secara bertahap mengurangi kapasitas paru-paru," tambahnya.
Langkah Sederhana untuk Kesehatan Paru
Swami merekomendasikan latihan pernapasan harian, berjalan kaki singkat, minum cukup air, dan menghindari paparan polutan sebagai cara mudah untuk memperkuat paru-paru.
"Olahraga teratur merangsang pernapasan yang lebih komprehensif, memperkuat otot pernapasan, dan memungkinkan paru-paru bekerja lebih baik," pungkasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf