Tampilan mobile
FLOII Event 2025
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tim Ahli Fokus Teliti Pilar Fondasi Situs Gunung Padang yang Diduga Lebih Tua dari Piramida Giza

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Tim Ahli Fokus Teliti Pilar Fondasi Situs Gunung Padang yang Diduga Lebih Tua dari Piramida Giza
Foto: (Sumber: Ketua Tim Peneliti Situs Megalitikum Gunung Padang Ali Akbar. ANTARA/Ahmad Fikri.)

Pantau - Tim ahli pemugaran dan penelitian Situs Megalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memusatkan penelitian pada pilar-pilar batu yang diduga menjadi fondasi struktur utama situs kuno tersebut.

Ketua Tim Peneliti, Ali Akbar, mengatakan bahwa penelitian sebelumnya menemukan bebatuan di dasar tanah yang menyerupai struktur bangunan.

Untuk mengungkap struktur utuh dan misteri di dalam situs, tim akan menggunakan alat canggih dalam proses ekskavasi dan pemetaan bawah permukaan.

Pengamatan Awal dan Penentuan Titik Ekskavasi

Pada survei awal yang dilakukan pada Sabtu, tim bersama sejumlah ahli memulai pengamatan terhadap bagian situs yang disebut-sebut lebih tua dari Piramida Giza di Mesir.

Pengamatan dilakukan termasuk terhadap tangga utama menuju teras Gunung Padang yang kini tertutup tanah dan vegetasi.

Ali Akbar bersama sepuluh orang ahli mengamati secara langsung situs yang pertama kali ditemukan oleh arkeolog Belanda pada tahun 1890.

Ia menyatakan, "Pengamatan langsung situs prasejarah ini, dilakukan belasan orang guna menentukan titik awal penelitian, dimana luas area situs kemungkinan lebih dari 1 hektar."

Tim menaruh perhatian khusus pada bebatuan tegak yang diperkirakan merupakan pilar-pilar fondasi utama dari bangunan purbakala.

Hasil pengamatan ini akan menentukan titik-titik ekskavasi berikutnya.

Ekskavasi dan Keterlibatan Ahli Lokal

Setelah titik awal ditetapkan, ekskavasi akan melibatkan sekitar 100 orang yang terdiri dari para ahli dan warga setempat.

Sebanyak sembilan peneliti utama dari berbagai bidang akan memimpin proses, antara lain bidang arkeologi, geologi, geofisika, stratigrafi, geografi, geodesi, biologi, arsitektur, planologi, tradisi lisan, hidrologi, dan geoteknik.

Seluruh tim peneliti berasal dari dalam negeri, tanpa keterlibatan ahli luar negeri dalam proses utama.

Namun, jika ada peneliti asing yang ingin bergabung secara sukarela, tim tidak akan melarang.

Penelitian dan pemugaran juga melibatkan partisipasi publik sebagai bentuk kolaborasi antara ilmu pengetahuan dan masyarakat lokal.

Penulis :
Aditya Yohan