
Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di pesantren dan madrasah mencerminkan kebijakan pemerintah yang inklusif dan memperhatikan seluruh sektor pendidikan, termasuk lembaga keagamaan.
Fokus Preventif dan Pemerataan Layanan Kesehatan
Ia menyampaikan hal tersebut saat meninjau langsung pelaksanaan CKG di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta, pada Senin, 4 Agustus 2025.
Menurutnya, perhatian terhadap pondok pesantren sama pentingnya dengan sekolah umum dalam mencetak generasi emas bangsa.
"Mencetak generasi emas tidak hanya dengan pendidikan, tetapi juga perhatian terhadap kesehatan dan gizi," ujarnya.
Dalam pelaksanaan CKG di Ponpes Asshiddiqiyah, para santri menjalani pemeriksaan menyeluruh berdasarkan 15 poin acuan kesehatan.
Nasaruddin mencontohkan ditemukannya banyak kasus gigi berlubang, yang menunjukkan pentingnya deteksi dini.
Ia menegaskan bahwa pemerintah kini lebih menekankan pendekatan preventif dibandingkan kuratif dalam pelayanan kesehatan.
"Dengan pendekatan preventif, penyakit bisa dideteksi lebih awal dan dicegah sejak dini," ia menambahkan.
Menag juga mengajak masyarakat untuk membiasakan diri melakukan pemeriksaan kesehatan meski tidak sedang sakit.
"Menjaga kesehatan itu lebih murah dibandingkan biaya pengobatan di rumah sakit," katanya.
Target Jutaan Pelajar, 281 Juta Penduduk Akan Dijangkau
Pemerintah memperluas program CKG ke seluruh satuan pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Agama.
Targetnya menjangkau jutaan pelajar dari jenjang SD hingga SMA dan madrasah.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Adita Irawati, menyatakan bahwa program CKG mulai dijalankan serentak pada 4 Agustus 2025 di 12 sekolah di berbagai daerah.
Adita menyebut bahwa pemerintah ingin memastikan seluruh penduduk Indonesia memiliki akses layanan kesehatan yang merata.
Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, program CKG telah menjangkau lebih dari 16 juta orang hingga 1 Agustus 2025.
Pemerintah menargetkan seluruh 281 juta penduduk Indonesia akan menerima manfaat dari CKG, termasuk 53,8 juta siswa dari 282 ribu satuan pendidikan yang terdiri dari SD, SMP, SMA, Madrasah, dan Sekolah Rakyat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf