
Pantau - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bersama Koperasi Suka Resik (KSR) resmi meluncurkan eMaggot, sebuah platform digital terpusat yang memfasilitasi transaksi jual beli maggot Black Soldier Fly (BSF) di wilayah Jakarta.
Platform ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, terutama pelaku usaha budidaya maggot yang selama ini menghadapi kesulitan dalam pemasaran hasil produksi mereka.
Fathimah Himmatina, pencipta dan produsen Magobox, menyambut gembira peluncuran platform ini.
"Saya sangat senang akhirnya ada dukungan dari DLH Jakarta dalam membangun ekosistem pasar yang mempertemukan para maggoters dengan offtaker. Dulu kami sulit sekali mencari pasar, bahkan harus mencarinya sampai ke Bogor dan Mojokerto. Alhamdulillah, sekarang pasarnya makin luas," ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa pegiat maggot rumahan secara mandiri telah berkontribusi dalam pengurangan sampah organik melalui proses biokonversi.
Dorong Ekonomi Sirkular dan Pemberdayaan Komunitas
Royan, salah satu produsen sekaligus offtaker maggot lainnya, mengaku kini tidak lagi bingung mencari tempat penjualan hasil budidaya.
"Dulu bingung mau jual ke mana. Sekarang dengan adanya koperasi dan sistem digital ini, penyaluran hasil budidaya jadi jauh lebih mudah," katanya.
Ia juga berharap agar Koperasi Suka Resik berkembang menjadi lebih dari sekadar wadah jual beli, yaitu sebagai pusat pelatihan, edukasi, dan kolaborasi antarpelaku budidaya maggot.
Inisiatif eMaggot bertujuan untuk mendorong pengelolaan sampah organik berbasis teknologi, sekaligus memperkuat pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan melalui sistem ekonomi sirkular.
Platform ini juga dirancang untuk memberikan solusi teknologi dalam pengelolaan sampah yang partisipatif dan efisien.
Proses Distribusi Maggot Kini Lebih Akuntabel
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan bahwa melalui eMaggot, distribusi maggot dari para produsen ke Satuan Pelaksana (Satpel) dan Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) kini menjadi lebih efisien dan transparan.
"Dengan sistem yang transparan dan terdigitalisasi, proses distribusi menjadi lebih akuntabel dan terpantau dengan baik," tegas Asep.
Distribusi yang terpusat dan nontunai ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mendukung tata kelola sampah yang lebih modern serta ramah lingkungan.
- Penulis :
- Aditya Yohan