Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Timur menekankan pentingnya pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai upaya deteksi dini terhadap potensi penyakit di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk membangun budaya hidup sehat di lingkungan pemerintahan.
"Cek kesehatan gratis ini penting karena menyadarkan pentingnya menjaga kesehatan, dan mengenali sejak dini potensi penyakit bagi para ASN," ungkap Munjirin.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukanlah formalitas tahunan, melainkan bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui kesehatan ASN.
"ASN harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan. Melalui cek kesehatan ini, kita bisa mengetahui potensi gangguan kesehatan sejak dini dan segera menanganinya," ujarnya.
Bangun Kesadaran Kolektif untuk Hidup Sehat
CKG merupakan bagian dari pembinaan kepegawaian yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
Jenis pemeriksaan yang dilakukan mencakup indikator penting seperti tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan kebugaran fisik secara umum.
Munjirin berharap kegiatan ini tidak hanya dijalankan sebagai kewajiban administratif, tetapi menjadi bagian dari pola pikir dan gaya hidup ASN.
"Kegiatan ini dapat mendorong kesadaran kolektif, bahwa kesehatan adalah modal utama dalam memberikan pelayanan publik yang optimal," tambahnya.
Program ini juga dinilai strategis dalam mendukung kinerja ASN agar tetap prima dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.
Proses Pemeriksaan Berjenjang dan Terstruktur
Proses pelaksanaan CKG di lingkungan Pemkot Jakarta Timur dilakukan secara sistematis, dimulai dari pengisian daftar hadir dan registrasi nomor urut peserta.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik, pengecekan tinggi dan berat badan, hingga pemeriksaan laboratorium.
Data hasil pemeriksaan kemudian diinput secara digital sebelum peserta menjalani pemeriksaan gigi, mata, dan berbagai parameter kesehatan lainnya.
Indikator yang diperiksa meliputi tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, serta aspek kesehatan umum lain yang berpotensi mengganggu produktivitas kerja.
- Penulis :
- Aditya Yohan
