
Pantau - Uskup Agung Indonesia, Ignatius Suharyo, menyambut kunjungan Menteri Pembangunan sekaligus Multikultural Australia, Anne Aly, ke Gereja Katedral Jakarta pada Senin, 4 Agustus 2025, dalam momentum yang menegaskan pentingnya toleransi antarumat beragama.
Simbol Harmoni dan Peran Terowongan Silaturahmi
Dalam pertemuan tersebut, Uskup Suharyo menyoroti pentingnya kerukunan antarumat beragama di Indonesia sebagai bagian dari identitas kebangsaan.
Ia menyatakan bahwa simbol harmoni bangsa Indonesia terwujud melalui keberadaan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang berdampingan.
Uskup Suharyo menjelaskan bahwa Masjid Istiqlal dibangun oleh Presiden Soekarno dengan dua tujuan utama.
"Pertama, untuk menghapus memori kolonialisme di lokasi berdirinya masjid saat ini. Kedua, untuk mewujudkan simbol kerukunan umat beragama dengan keberadaan masjid yang bersebelahan dengan gereja," jelasnya.
Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral telah diresmikan pada 12 Desember tahun sebelumnya.
Menurut Uskup Suharyo, terowongan ini tidak hanya menjadi jalan penghubung secara fisik, tetapi juga menjadi simbol dan sarana edukasi toleransi serta kesadaran kebangsaan.
Promosi Keberagaman oleh Menteri Anne Aly
Sebelum tiba di Gereja Katedral, Menteri Anne Aly terlebih dahulu mengunjungi Masjid Istiqlal.
Dalam kunjungannya, ia menyerahkan koleksi buku-buku dari Australia ke Pojok Baca Australia di Perpustakaan Masjid Istiqlal.
Buku-buku tersebut mencakup tema budaya Australia, sejarah Muslim Australia, serta kehidupan multikultural dan keberagaman di Australia.
Langkah ini bertujuan mendukung hubungan antarumat beragama antara Australia dan Indonesia serta meningkatkan pemahaman lintas budaya kedua negara.
Menteri Anne juga sempat berinteraksi dengan anak-anak madrasah, menabuh bedug, dan melintasi Jembatan Silaturahmi yang menghubungkan kompleks masjid dan gereja.
Ia dikenal sebagai menteri perempuan Muslim pertama di Australia dan turut melaksanakan shalat sunah di Masjid Istiqlal sebagai bagian dari kunjungan spiritual dan simbolik tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf