
Pantau - Dunia bisnis saat ini tidak lagi hanya membutuhkan pencatat transaksi, melainkan akuntan yang mampu memimpin transformasi, memahami strategi bisnis, dan menjadi mitra dalam pengambilan keputusan penting. Di tengah tantangan tersebut, Indonesia menghadapi kebutuhan mendesak akan sumber daya manusia (SDM) akuntansi yang adaptif, berintegritas, dan siap menghadapi kompleksitas era digital.
Kebutuhan Akuntan Multidisiplin dan Siap Pakai
Permintaan tenaga akuntansi yang siap pakai di sektor publik dan swasta terus meningkat, namun ketersediaannya masih belum memadai.
Peran akuntan profesional menjadi semakin krusial seiring transformasi ekonomi digital, meningkatnya tuntutan transparansi dan akuntabilitas, serta kompleksitas tata kelola keuangan di berbagai sektor.
Indonesia tengah bergerak menuju tata kelola keuangan yang lebih transparan dan akuntabel, baik dalam skala nasional seperti APBN, maupun di level daerah dan korporasi.
Hal ini membutuhkan akuntan yang tak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, integritas tinggi, serta mahir memanfaatkan teknologi informasi.
Sektor-sektor baru seperti startup digital, fintech, dan ekonomi hijau turut menuntut tenaga akuntansi yang memiliki pemahaman lintas disiplin.
Untuk menjawab tantangan ini, kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemangku kepentingan menjadi sangat penting.
Kolaborasi Strategis untuk Cetak Akuntan Global
Salah satu bentuk kolaborasi tersebut terwujud dalam kerja sama antara CPA Australia dan jaringan Universitas Muhammadiyah serta Aisyiyah.
Inisiatif ini bertujuan memperkuat kapasitas generasi muda di bidang akuntansi sejak dari bangku kuliah.
Sebanyak 26 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah dari Aceh hingga Papua terlibat dalam kemitraan ini.
Kerja sama tersebut merupakan kelanjutan dari perjanjian induk antara CPA Australia dan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah yang telah ditandatangani pada tahun 2024.
Kolaborasi ini juga mendapat dukungan dari Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (AFEB PTMA).
Fokus utama kerja sama bukan hanya pada penguatan kurikulum teoritis, tetapi juga pada upaya mendekatkan mahasiswa dengan kebutuhan nyata industri serta ekspektasi profesi akuntansi di tingkat global.
CPA Australia, yang telah hadir lebih dari 70 tahun di Asia Tenggara dan memiliki hampir 175.000 anggota di lebih dari 100 negara, diharapkan menjadi jembatan bagi mahasiswa Indonesia untuk membangun karier internasional di bidang akuntansi dan keuangan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf