
Pantau - Komnas Perempuan menegaskan bahwa perempuan dan anak merupakan kelompok paling rentan terhadap dampak dan trauma berkelanjutan akibat peristiwa persekusi berbasis intoleransi.
"Dalam catatan Komnas Perempuan, dalam konteks terjadinya pelanggaran hak kebebasan beragama yang dihadapi oleh komunitas, perempuan dan anak merupakan kelompok yang paling rentan dan terdepan menghadapi dampak dan trauma-trauma berkelanjutan," ungkap Wakil Ketua Komnas Perempuan, Dahlia Madanih, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (5/8).
Pernyataan ini disampaikan menyusul peristiwa persekusi terhadap jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) yang tengah beribadah di rumah doa mereka di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat.
Komnas Perempuan Soroti Pola Berulang dan Desakan Pencegahan Serius oleh Pemda
Komnas Perempuan meminta pemerintah daerah agar tidak menunda pemetaan potensi konflik yang berisiko memicu tindakan intoleransi.
"Keseriusan setiap pemerintah daerah dalam memetakan potensi konflik dan benturan yang potensial terjadi, tidak dapat ditawar ataupun ditunda," tegas Dahlia.
Lembaga ini juga mencatat adanya pola berulang dalam kasus intoleransi yang kerap disederhanakan.
"Sering kali persoalan tersebut disederhanakan hanya sebagai akibat dari kesalahpahaman atau ketiadaan komunikasi. Padahal, pendekatan seperti ini justru berisiko menjadikan persoalan ini sebagai masalah yang sepele dan remeh, serta mengabaikan akar masalah yang serius," lanjutnya.
Komnas Perempuan menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan struktural oleh pemerintah daerah, termasuk penyelenggaraan pertemuan lintas komunitas untuk memperkuat komitmen atas penghargaan terhadap keberagaman dan penyelesaian damai atas perbedaan.
Komnas Perempuan juga menolak segala bentuk tindakan main hakim sendiri maupun pelanggaran hukum sebagai cara menyelesaikan masalah antarwarga.
Dalam kasus persekusi jemaat GKSI, kepolisian telah mengamankan sembilan orang yang diduga sebagai pelaku perusakan dan menahan mereka di Mapolresta Padang.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti