
Pantau - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menegaskan bahwa pemberantasan judi online membutuhkan kerja sama lintas sektor, termasuk dari Perbanas, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta aparat penegak hukum.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan tidak ada satu pun lembaga yang mampu bekerja sendiri dalam menangani kompleksitas kejahatan ini.
Rp927 Triliun Perputaran Dana Judi Online, Ratusan Ribu Rekening Dicurigai
PPATK mencatat perputaran dana judi online mencapai Rp927 triliun hingga triwulan I tahun 2025.
Salah satu penyumbang utama dari masifnya transaksi tersebut adalah penyalahgunaan rekening pasif serta praktik jual beli rekening oleh pelaku.
Sebanyak 1,5 juta rekening terpantau terlibat dalam tindak pidana, di mana 150 ribu di antaranya dikategorikan sebagai rekening nominee.
Rinciannya, dari 150 ribu rekening nominee:
- 120 ribu terkait praktik jual beli rekening
- 20 ribu akibat peretasan
- 10 ribu karena penyimpangan lainnya
PPATK juga mencatat bahwa lebih dari 50 ribu dari rekening nominee tersebut sebelumnya berstatus dormant sebelum diaktifkan untuk menampung aliran dana ilegal.
Judi Online Rugikan Ekonomi Nasional dan Kurangi Kesejahteraan Sosial
Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Firman Hidayat, menegaskan bahwa judi online memberikan dampak serius terhadap ekonomi nasional.
Kajian DEN menunjukkan bahwa judi online mengurangi efek pengganda ekonomi karena dana masyarakat tidak digunakan untuk konsumsi atau investasi produktif.
Akibatnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 diperkirakan turun dari target 5 persen menjadi 4,7 persen, atau kehilangan 0,3 persen akibat dampak judi online.
Firman mencontohkan studi di Brasil yang menemukan bahwa rumah tangga menghabiskan 19,9 persen pendapatannya untuk berjudi—dua kali lipat dari sebelumnya—sementara pengeluaran untuk kebutuhan pokok turun dari 63 persen menjadi 57 persen.
DEN juga memperkirakan sekitar 70 persen dana hasil judi online mengalir ke luar negeri, sehingga tidak memberikan manfaat ekonomi domestik.
Potensi penerimaan pajak yang hilang akibat aliran dana ke luar negeri mencapai:
- Hong Kong: Rp19,6 triliun per tahun
- Afrika Selatan: Rp99,9 miliar per tahun
Risiko Sosial dan Mental, Ancaman bagi Generasi Emas 2045
Selain dampak ekonomi, DEN mencatat bahwa judi online menimbulkan risiko sosial dan psikologis yang serius.
Data dari Hong Kong pada 2014 menunjukkan bahwa 20 persen penjudi yang kecanduan memiliki pikiran untuk bunuh diri, sementara 62 persen mengalami penurunan produktivitas.
Firman menekankan bahwa untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Indonesia harus membangun masyarakat yang sehat secara sosial dan mental, serta terbebas dari bahaya laten judi online.
- Penulis :
- Aditya Yohan