
Pantau - Perum Bulog Cabang Cirebon, Jawa Barat, mengakui peran penting TNI melalui Babinsa dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam mempercepat penyerapan gabah langsung dari lahan petani.
Babinsa dan PPL Jadi Kunci Strategis Penyerapan Gabah
Kepala Perum Bulog Cirebon, Ramaijon Purba, menyebut Babinsa dan PPL sebagai mitra strategis yang membantu koordinasi dalam penyerapan panen gabah petani.
“Kami dapat informasi panen tentunya dari teman-teman Babinsa dan penyuluh ini,” ungkap Ramaijon.
Informasi tersebut memungkinkan Bulog menentukan waktu penyerapan secara tepat dan memastikan gabah langsung diambil dari petani tanpa terlalu lama disimpan.
Dalam pelaksanaan di lapangan, Babinsa dan PPL juga mendampingi petugas Bulog sehingga proses pengambilan gabah lebih efisien dan sesuai standar kualitas.
Bulog menjamin harga pembelian gabah tetap sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yakni Rp6.500 per kilogram, sebagai bentuk perlindungan bagi pendapatan petani saat panen raya.
Rekor Penyerapan dan Tantangan Lapangan
Meski menghadapi tantangan keterbatasan tenaga jemput gabah yang hanya berjumlah 50 orang untuk menjangkau 150 titik di wilayah kerja, Bulog Cirebon tetap menjalankan penugasan pemerintah dengan komitmen tinggi.
Wilayah kerja Bulog Cirebon mencakup Kabupaten dan Kota Cirebon, Majalengka, serta Kuningan.
Keterbatasan sarana pengolahan pascapanen seperti pengeringan menjadi salah satu kendala, karena gabah yang diserap harus segera dikeringkan agar kualitas tetap terjaga saat penyimpanan.
Namun demikian, hingga 31 Juli 2025, Bulog Cirebon mencatat penyerapan gabah petani mencapai 133.624 ton setara beras.
Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, sekaligus berkontribusi besar dalam memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP) di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Saat ini, stok cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog Cirebon telah mencapai 175 ribu ton.
Stok tersebut tersimpan aman di 10 komplek gudang induk milik Bulog, 44 gudang filial, dan 4 gudang sewa dari pihak swasta di wilayah tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf