
Pantau - Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai wujud nyata kemerdekaan Indonesia di bidang gizi.
Program prioritas Presiden Prabowo ini dipandang bukan sekadar bantuan makanan, melainkan investasi masa depan anak bangsa.
“Lewat sepiring makan bergizi, negara hadir di ruang kelas, di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, dan di hati masyarakat,” demikian penegasan PCO.
Menjangkau Jutaan Penerima Manfaat
MBG telah menjangkau jutaan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di seluruh pelosok negeri.
Hingga kini, penerima manfaat tercatat mencapai 8 juta orang, mulai dari peserta PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, hingga balita melalui Posyandu.
Dampak positif yang dicatat antara lain meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar, mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak, serta menjadi fondasi generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Organisasi internasional seperti School Meals Coalition mengakui program ini sebagai langkah tepat bagi negara seperti Indonesia.
Bukti Peningkatan Kesehatan dan Prestasi
Dewan Pakar BGN, Ikeu Tanziha, menyebut MBG terbukti meningkatkan Indeks Massa Tubuh (IMT) anak dan remaja, dengan contoh di Bogor dan Aceh.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat adanya peningkatan fokus belajar dan kemampuan kognitif, terutama bagi siswa yang sebelumnya tidak sarapan.
Studi di SMK Negeri 6 Medan juga menunjukkan peningkatan motivasi hadir dan konsentrasi siswa berkat program ini.
Dorong Ekonomi Lokal
MBG ikut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan membuka lapangan kerja di dapur SPPG serta memberdayakan UMKM dan BUMDes sebagai penyedia bahan baku.
Salah satu penerima manfaat lapangan, Suratina (63 tahun), pekerja SPPG di Sleman, Yogyakarta, mengaku senang mendapat penghasilan tambahan dan teman baru, sambil mengenang masa ketika menyiapkan bekal cucunya.
- Penulis :
- Aditya Yohan