
Pantau - Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menyatakan siap bersinergi dengan pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan dari tingkat pusat hingga daerah.
Peran Ormas dalam Ketahanan Sosial
"ISNU harus bersinergi dengan pemerintah di semua tingkatan. Kita punya banyak ahli dari berbagai bidang yang bisa diberdayakan untuk memberi kontribusi nyata," kata Ketua Umum PP ISNU Kamaruddin Amin.
Pernyataan tersebut disampaikan pada pelantikan pengurus Pimpinan Wilayah ISNU Provinsi Aceh masa khidmat 2024–2029 dan Pimpinan Cabang ISNU se-Aceh periode 2025–2029 di Aula Serbaguna UIN Sulthan Nahrasiyah Lhokseumawe, Aceh.
Kamaruddin menyoroti persoalan seperti stunting, kemiskinan, dan perceraian yang berdampak pada ketahanan keluarga.
Menurutnya, sekitar 17–18 persen dari 5 juta bayi yang lahir setiap tahun mengalami stunting.
"Kalau persoalan ini tidak kita tangani, sulit membayangkan Indonesia bisa menjadi negara maju," ujarnya.
Ia menegaskan ormas keagamaan memiliki peran penting menjaga persatuan dan memperkuat ketahanan sosial bangsa.
"Ormas keagamaan adalah bagian penting dari infrastruktur sosial Indonesia yang paling kokoh dalam merawat keragaman," tuturnya.
Organisasi seperti NU berperan sebagai perekat sosial di tengah kemajemukan, sehingga tanpa mereka keragaman lebih rentan terhadap perpecahan.
Pelantikan dan Madrasah Kader ISNU Aceh
Pelantikan pengurus ISNU Aceh dirangkai dengan Madrasah Kader ISNU Aceh pada 8–10 Agustus 2025.
Acara menghadirkan narasumber dari PP ISNU dan pejabat pemerintah pusat, seperti Sekjen PP ISNU Wardi Taufik, A'wan Syuriah PBNU Endin AJ Soefihara, Dewan Ahli PP ISNU Muhamad Koderi, Asisten Deputi Kemenko PMK Amin Mudzakkir, dan Bendahara PP ISNU Ahmad Fakhry Rofiqy.
Ketua PW ISNU Aceh Ismail Fahmi Arrauf Nasution menegaskan komitmen menjadikan ISNU sebagai kekuatan moral dan intelektual di Aceh.
"Kita ingin mengabdi, berhikmah, dan terus menemukan versi terbaik dari diri kita melalui pengabdian," katanya.
Madrasah Kader tahun ini mengangkat tema "Membangun Peradaban, Meneguhkan Ilmu, Mengabdi Umat" dan diikuti sekitar 150 peserta.
- Penulis :
- Aditya Yohan