
Pantau - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut, Jawa Barat, bersiap menerapkan sistem pasar hewan ternak digital untuk memudahkan pembeli dan peternak, sambil tetap mempertahankan pasar konvensional yang sudah berjalan.
Kepala Diskannak Kabupaten Garut Beni Yoga Gunasantika mengatakan, "Kita menggagas digitalisasi itu karena sudah mulai banyak pasar yang berseliweran di market digital, sehingga perlu kita atur atau regulasi supaya lebih rapi dan lebih tertib."
Kolaborasi dengan HPDKI Jawa Barat
Program pasar digital ini merupakan inisiasi Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Provinsi Jawa Barat, yang mendapat dukungan Diskannak Garut untuk segera direalisasikan.
Dukungan pemerintah daerah diperlukan karena Garut telah menjadi barometer perdagangan domba di tingkat nasional, sehingga dibutuhkan sistem yang memudahkan transaksi.
Beni Yoga Gunasantika mengatakan, "Kita sedang mencoba sistemnya dengan HPDK Jawa Barat supaya ke depan ini menjadi pasar alternatif untuk para peternak."
Saat ini, mayoritas transaksi hewan ternak di Garut masih berlangsung di pasar konvensional, namun pasar digital diharapkan dapat memperluas jangkauan pembeli.
Pasar digital yang telah digunakan sebagian peternak umumnya memanfaatkan situs internet.
Beni Yoga Gunasantika menjelaskan, "Ini daya jangkau pasarnya jadi bisa lebih luas, yang artinya, untuk ternak-ternak domba Garut siapa pun bisa mengakses dari mana-mana. Kalau pasar fisik kan hanya terbatas tertentu, terus harus langsung ke pasar."
Persiapan dan Potensi Nilai Transaksi
Uji coba pasar digital sudah dilakukan di beberapa situs internet dan mendapat respons positif dari berbagai daerah.
Pemerintah daerah juga mempersiapkan pelatihan untuk peternak serta melakukan pendataan ternak dengan sistem barcode untuk mempermudah pemantauan dan pergerakan hewan.
Beni Yoga Gunasantika berharap berbagai model pemasaran ini dapat menguntungkan peternak dan memudahkan pembeli.
Ia mengatakan, "Ternak-ternak yang masuk ke pasar digital market itu ternak-ternak yang sudah beridentitas, jadi tidak asal masuk ke portal, tapi kita lihat sudah masuk database atau belum."
Di pasar hewan Garut, setiap gelaran mampu menjual 500–600 ekor domba dan kambing dengan harga Rp2 juta–Rp3 juta per ekor untuk konsumsi, sedangkan domba jenis ketangkasan atau bernilai seni dapat mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Beni Yoga memperkirakan, jika pemasaran digital diperluas, nilai penjualan bisa melampaui pasar konvensional.
Ia mengatakan, “Kalau lihat dengan produksi rata-rata kan harga hewan konsumsi untuk produksi itu kan antara di Rp2-3 juta, jadi kalau satu pasar 500 ekor saja bisa Rp1,5 miliar, ini nanti bisa jadi di atas Rp3 miliar.”
- Penulis :
- Arian Mesa