Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Cek Fakta: Hoaks Tangkapan Layar Kaesang Dipaksa Jadi Presiden Beredar di TikTok

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Cek Fakta: Hoaks Tangkapan Layar Kaesang Dipaksa Jadi Presiden Beredar di TikTok
Foto: (Sumber: Arsip - Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2025-2030, Kaesang Pangarep memberikan pidato pada Kongres PSI 2025 di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati))

Pantau - Sebuah unggahan video di TikTok menampilkan tangkapan layar seolah-olah Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, menyatakan bahwa banyak rakyat memaksanya menjadi presiden. Namun, klaim tersebut dipastikan tidak benar dan merupakan hasil suntingan.

Judul Artikel dan Foto Disunting dari Rilis Asli

Tangkapan layar itu menampilkan judul “Kaesang: Rakyat Banyak Sekali Yang Memaksa Saya Untuk Jadi Presiden,” lengkap dengan foto Kaesang sedang berbicara di depan mikrofon, menggunakan logo baru PSI, dan mencantumkan tanggal rilis 19 Juli 2025.

Faktanya, tidak ada pernyataan resmi dari Kaesang maupun artikel berita yang menyebutkan dirinya merasa dipaksa rakyat untuk menjadi presiden.

Artikel asli dengan elemen yang sama — yakni foto, tanggal, dan sumber — sebenarnya berjudul: “Kaesang Janji PSI Besar di 2029.”

Dalam pidato pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah, Kaesang menyampaikan komitmennya untuk membesarkan PSI usai terpilih kembali sebagai Ketua Umum periode 2025–2029.

Dengan demikian, tangkapan layar yang menyebut Kaesang dipaksa rakyat menjadi presiden merupakan hasil manipulasi dan bukan informasi yang valid.

Klaim Serupa Pernah Muncul, Dipastikan Tidak Benar

Sebelumnya juga beredar berbagai klaim palsu terkait Kaesang, seperti dugaan pemeriksaan oleh KPK dalam kasus “Blok Medan” dan penyitaan aset oleh Kejaksaan Agung, yang telah terbukti hoaks.

Kaesang sendiri menyatakan tetap optimis terhadap masa depan PSI, meskipun partainya belum berhasil mengirim kader ke Senayan dalam Pemilu 2024.

Kesimpulan:

  • Klaim: Kaesang sebut banyak rakyat memaksanya naik jadi presiden
  • Fakta: Hoaks. Artikel dengan judul tersebut tidak pernah ada dan merupakan hasil suntingan dari berita asli.
Penulis :
Ahmad Yusuf