
Pantau - Presiden Prabowo Subianto menyoroti berbagai kejanggalan dalam sistem ekonomi nasional saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD 2025 di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025), dalam rangka peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Prabowo Kritik Kelangkaan Minyak Goreng dan Sebut Praktik "Serakahnomics"
Presiden Prabowo mengungkapkan keheranannya terhadap fakta bahwa Indonesia sebagai negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia justru pernah mengalami kelangkaan minyak goreng.
"Kekuatan suatu negara terletak bagaimana negara itu bisa menguasai dan mengelola kekayaan. Karena itu kita berani koreksi apabila kita telah mengambil langkah yang keliru. Sungguh aneh, negara dengan produksi kelapa sawit terbesar di dunia pernah mengalami kelangkaan minyak goreng," ungkapnya.
Ia menyebut bahwa fenomena kelangkaan ini berlangsung selama berminggu-minggu hingga beberapa bulan dan disebabkan oleh praktik manipulasi.
"Dan ternyata memang, itu ternyata adalah permainan manipulasi yang tadi sudah disinggung ketua DPR, yang saya beri nama serakahnomics. Negara produksi kelapa sawit terbesar di dunia, berminggu-minggu, hampir berapa bulan, kelapa sawit langka," ia menegaskan.
Sistem Ekonomi Nasional Dinilai Menyimpang dari Konstitusi
Prabowo menilai bahwa kejanggalan serupa juga terjadi di sektor pangan lainnya, meskipun pemerintah telah memberikan berbagai subsidi seperti pupuk, alat pertanian, pestisida, irigasi, dan beras.
Namun, harga pangan tetap sulit dijangkau oleh masyarakat, menunjukkan adanya distorsi dalam sistem ekonomi.
"Keanehan-keanehan ini bisa terjadi karena ada distorsi dalam sistem ekonomi kita, adanya penyimpangan, bahwa sistem ekonomi yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945, terutama di pasal 33 ayat 1, 2, dan 3, telah kita abaikan, seolah-olah ayat-ayat dalam pasal itu tidak relevan dalam kehidupan kita yang modern di abad ke-21 ini," jelas Prabowo.
Pidato kenegaraan ini disampaikan di hadapan lebih dari 600 anggota dewan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, serta tokoh publik dan perwakilan negara sahabat.
Turut hadir pula mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo, serta mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Jusuf Kalla, Boediono, dan KH Ma’ruf Amin.
Rangkaian Sidang dan Kehadiran Tokoh-Tokoh Nasional
Sidang Tahunan MPR 2025 dibuka oleh Ketua MPR Ahmad Muzani, dilanjutkan pidato pengantar oleh Ketua DPR Puan Maharani.
Sebelum pidato kenegaraan dimulai, diputarkan video capaian dan program prioritas pemerintahan.
Setelah pidato Presiden, acara dilanjutkan dengan persembahan lagu-lagu nusantara dan ditutup secara resmi oleh Ketua DPR.
Sejumlah pejabat negara turut hadir dalam sidang ini, antara lain Menko Polhukam Budi Gunawan, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono, Menko PMK Pratikno, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menko Hukum Yusril Ihza Mahendra, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Menlu Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Mendagri Tito Karnavian, Menkomdig Meutya Hafid, Mentan Andi Amran Sulaiman, Seskab Teddy Indra Wijaya, Wamenkomdig Angga Raka Prabowo, dan Wamentan Sudaryono.
- Penulis :
- Aditya Yohan