
Pantau - Dokter spesialis penyakit dalam dari Eka Hospital Permata Hijau, dr. Pandu Tridana Sakti, menegaskan bahwa diabetes dapat dicegah, termasuk yang disebabkan oleh faktor genetik, dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat sejak dini.
"Meskipun penyakit diabetes karena faktor keturunan bisa muncul, tetapi bisa dicegah melalui gaya hidup konsumsi makanan sehat. Hindari makanan cepat saji dan yang digoreng," ungkapnya.
Pola Makan dan Olahraga Rutin Jadi Kunci Pencegahan
dr. Pandu menyarankan masyarakat mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti beras merah, gandum, dan ubi jalar, serta memperbanyak minuman kaya serat.
"Serat berfungsi bisa mencegah penyerapan gula dan membuat kita kenyang lebih lama," ujarnya.
Menjaga indeks massa tubuh (IMT) ideal antara 18,5 hingga 24,9 juga merupakan langkah penting dalam mencegah diabetes.
Aktivitas fisik seperti olahraga rutin selama 30–45 menit sebanyak lima kali dalam seminggu sangat dianjurkan.
"Upayakan jika bisa olahraga berenang dan bersepeda," katanya.
Selain itu, pemeriksaan kadar gula darah secara mandiri juga penting, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes.
"Bisa lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan dan selanjutnya mandiri," tambahnya.
Diabetes Kini Mengintai Anak Muda, Kenali Gejala Sejak Awal
dr. Pandu menjelaskan bahwa saat ini diabetes tidak lagi hanya menyerang orang tua, tetapi juga anak muda tanpa memandang usia.
Gejala seringkali berkembang secara perlahan selama beberapa bulan atau tahun dan baru terdeteksi saat menjalani medical check-up.
Beberapa ciri-ciri diabetes pada usia muda antara lain mudah lapar, mudah haus, pandangan kabur, mudah lelah, meningkatnya frekuensi buang air kecil, serta luka yang sulit sembuh dan kering.
Gejala lainnya termasuk disfungsi ereksi pada pria, menurunnya gairah seksual, lemahnya kekuatan otot, dan perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
"Di usia muda, kebanyakan orang cenderung mempunyai pola makan yang tidak sehat. Ketika mengkonsumsi gula secara berlebihan, terjadi peningkatan resistensi insulin. Peningkatan resistensi insulin membuat tubuh tidak dapat memproses kelebihan gula dengan baik. Lonjakan kadar gula darah kemudian tak bisa terhindarkan dan memicu penyakit diabetes melitus tipe 2," jelasnya.
Dengan meningkatnya prevalensi diabetes di kalangan usia produktif, dokter mengingatkan pentingnya gaya hidup sehat sebagai pertahanan utama.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf