
Pantau - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) resmi menjalin kolaborasi untuk menurunkan angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di sektor pekerjaan umum, dengan target efisiensi investasi yang lebih tinggi di masa mendatang.
Kolaborasi Perdana Ukur Efisiensi Investasi PU
Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan bahwa ini merupakan pertama kalinya ICOR diukur secara spesifik dari hasil-hasil pekerjaan Kementerian PU.
Penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama dilakukan antara Kementerian PU dan BPS sebagai langkah awal pengukuran ICOR tersebut.
Dody menegaskan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat menurunkan rasio ICOR hingga di bawah angka 6, sebagai ukuran efisiensi investasi yang ideal.
Selain penurunan ICOR, Kementerian PU juga menetapkan target jangka panjang untuk penghapusan kemiskinan dan pencapaian pertumbuhan ekonomi maksimal pada tahun 2029, 2045, dan seterusnya.
Ia menambahkan bahwa BPS dipilih sebagai mitra karena memiliki data yang sahih dan kualifikasi dalam mengukur keabsahan ICOR yang dibentuk oleh program-program infrastruktur Kementerian PU.
BPS Akan Hitung ICOR Infrastruktur Secara Spesifik
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut kerja sama ini sangat strategis, terutama dalam memperkuat pertukaran data dan integrasi analisis statistik dengan Kementerian PU.
BPS dan Kementerian PU akan secara aktif menghitung ICOR, khususnya di bidang pekerjaan umum seperti jalan, jembatan, dan infrastruktur dasar lainnya.
Amalia menjelaskan bahwa ICOR adalah ukuran efisiensi investasi, di mana semakin kecil nilai ICOR, maka semakin tinggi efisiensi dari investasi yang dilakukan.
"Proyek infrastruktur didorong oleh Kementerian PU dan tugas BPS adalah mengukur efisiensinya menggunakan ICOR dengan data yang berkualitas," ungkapnya.
Langkah ini menjadi bagian dari reformasi kebijakan pembangunan berbasis data, dengan harapan dapat mendorong efektivitas pengeluaran negara dan memperkuat perencanaan jangka panjang.
- Penulis :
- Aditya Yohan