
Pantau - Pemerintah Kabupaten Lamongan menyiapkan pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS) sebagai upaya mengurai kemacetan di Kecamatan Babat sekaligus membuka akses ekonomi baru di wilayah selatan.
JLS Ditargetkan Jadi Solusi Kemacetan Babat
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menjelaskan bahwa pembangunan JLS merupakan kelanjutan infrastruktur strategis setelah selesainya Jalan Lingkar Utara (JLU).
"Walau belum menjadi prioritas di awal pemerintahan, JLS ditujukan membedah kemacetan Babat sekaligus membuka potensi ekonomi daerah selatan," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa koordinasi dengan pemerintah pusat terus dilakukan agar proyek dapat segera direalisasikan.
Menurutnya, sebagian besar lahan sudah dibebaskan sehingga perencanaan teknis dan konstruksi bisa segera dimulai.
"JLS akan menjadi solusi kemacetan di Babat sekaligus memperlancar distribusi barang dan jasa dari dan menuju Bojonegoro, Tuban dan sekitarnya," ujarnya.
Jaringan Transportasi Terkoneksi dengan JLU
Pemerintah Kabupaten Lamongan menargetkan keberadaan JLS akan melengkapi JLU di utara Lamongan sehingga jaringan transportasi semakin terkoneksi.
Dengan keterhubungan tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi meningkat dan menjadikan Lamongan simpul strategis di Jawa Timur bagian barat.
Sebelumnya, pembangunan JLU telah mengubah wajah utara Lamongan menjadi pusat ekonomi baru dengan hadirnya Pasar Ikan yang kini memasuki tahap pengurukan.
Investor juga mulai masuk ke kawasan utara Lamongan, misalnya pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta fasilitas pendukung lainnya.
Langkah serupa di kawasan selatan melalui JLS diharapkan mampu memperluas akses ekonomi, mengurangi kemacetan, dan mendorong pertumbuhan wilayah setempat.
- Penulis :
- Arian Mesa