
Pantau - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tengah mengkaji penambahan koridor Biskita Trans Wibawa Mukti sebagai bagian dari pengembangan transportasi massal berbasis bus yang semakin diminati warga.
"Sedang dalam tahap kajian dan ditargetkan dapat terealisasi dalam beberapa waktu ke depan. Animo warga terhadap layanan ini semakin tinggi," ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi Yana Suyatna di Cikarang, Selasa.
Saat ini, layanan Trans Wibawa Mukti baru mengoperasikan satu rute perjalanan dengan tujuh unit bus dan tujuh kali keberangkatan, namun mampu melayani lebih dari 14.000 penumpang per hari.
Rencana penambahan jalur dari satu menjadi tiga koridor ditargetkan dapat terealisasi pada 2027, dengan syarat kajian dan perencanaan rampung paling lambat tahun depan.
Kajian Bersama PT Transjakarta
Pemerintah daerah menjajaki kerja sama dengan PT Transjakarta melalui program Trans Jabodetabek untuk memperluas layanan, khususnya bagi warga Bekasi yang bekerja di Jakarta.
"Sedang kami kaji juga bersama PT Transjakarta dan Pemprov DKI Jakarta. Ada kemungkinan ke depan masyarakat Cikarang bisa terlayani dengan rute Trans Jabodetabek. Rutenya masih dikaji, salah satunya dari Cikarang ke Jakarta," kata Yana.
Kepala Bidang Angkutan Umum Dishub Bekasi, Firman Arief Sembada, menyebut keterbatasan pendanaan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) membuat layanan baru bisa mengoperasikan satu koridor sejauh ini.
"Saat ini kami baru bisa melaksanakan satu feeder yakni dari LRT Jatimulya sampai Stasiun Cikarang. Untuk koridor kedua dan ketiga masih dalam tahap perencanaan dan kajian. Ditargetkan tahun 2027 akan ada tiga koridor yang beroperasi," ujar Firman.
Skema Pendanaan dan Tarif
Pendanaan sementara tetap menggunakan skema pembelian layanan melalui APBD Kabupaten Bekasi hingga tahun depan, namun ada opsi membentuk badan pengelola khusus.
"Semacam unit pelaksana teknis daerah atau badan layanan umum daerah yang nanti bisa dikembangkan menjadi BUMD jika layanan koridor sudah bertambah dan kebutuhan manajemen semakin kompleks," ucap Firman.
Selain itu, pembiayaan layanan transportasi publik masih disubsidi, namun ada opsi skema baru berupa penyesuaian tarif mulai tahun depan berdasarkan kajian tim independen.
" Kami sudah melakukan kajian dan menyebar kuesioner ke masyarakat. Hasilnya, tarif ideal berada di kisaran Rp4.500-Rp7.000, tergantung jarak jauh dan dekat. Itu juga mempertimbangkan faktor ekonomi dan minat masyarakat," kata Firman.
Ia menegaskan tujuan utama layanan ini bukan mencari keuntungan, melainkan memastikan pelayanan optimal dan berkelanjutan.
" Mari kita sama-sama manfaatkan Trans Wibawa Mukti sebagai transportasi umum kebanggaan Kabupaten Bekasi. Ini bisa membantu mengurangi kemacetan, emisi gas buang dan angka kecelakaan lalu lintas," ajaknya.
- Penulis :
- Arian Mesa