
Pantau - Pemerintah Kota Denpasar mengikuti proses verifikasi lanjutan Kabupaten Kota Sehat Tingkat Nasional Tahun 2025 pada kategori Swasti Saba Wistara secara daring.
Pemaparan Inovasi oleh Pemkot Denpasar
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana memaparkan berbagai inovasi pembangunan kesehatan masyarakat di hadapan Tim Verifikator Pusat.
Penilaian ini mengacu pada sembilan tatanan indikator, yakni kehidupan masyarakat sehat mandiri, pemukiman dan fasilitas umum, satuan pendidikan, pasar, perkantoran dan perindustrian, pariwisata, transportasi dan tertib lalu lintas, perlindungan sosial, serta penanggulangan bencana.
Berbagai inovasi yang dipresentasikan antara lain layanan kesehatan masyarakat, pengelolaan sampah, air bersih, serta fasilitas umum.
Di bidang pendidikan, program Posyandu Remaja, gerakan anti narkoba, dan UKS menjadi unggulan.
Sementara itu, sektor pasar menonjolkan penyelenggaraan pasar tradisional yang bersih dan sehat.
"Dari aspek tatanan pasar, inovasi yang telah ditempuh Kota Denpasar adalah salah satunya penyelenggaraan Pasar Tradisional yang ditata dengan bersih dan sehat," ungkap Wakil Wali Kota Denpasar.
Dalam bidang ekonomi, Pemerintah Kota Denpasar memaparkan Pameran Gema Tridatu untuk promosi produk IKM dan UMKM.
Perlindungan sosial diperkuat melalui program Pojok Kebaikan dan Step Up.
Pada transportasi, penerapan Area Traffic Control System (ATCS) dipaparkan sebagai inovasi pengaturan lalu lintas.
Untuk sektor pariwisata, penataan kawasan Serangan menjadi contoh nyata pembangunan berkelanjutan.
Sedangkan dalam penanggulangan bencana, program Bala Wisata Tirtha menjadi unggulan.
"Inovasi pada seluruh tatanan tersebut, merupakan upaya kami di Pemerintahan Kota Denpasar dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat," kata Wakil Wali Kota.
Apresiasi Verifikator dan Pencapaian Denpasar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati menjelaskan bahwa tahun 2025 menjadi kali keempat Denpasar mengikuti penilaian ini.
Sebelumnya, Denpasar sudah tiga kali meraih penghargaan Swasti Saba Wistara pada tahun 2015, 2017, dan 2023.
Dalam penghargaan KKS terdapat tiga tingkatan kategori, yaitu Padapa, Wiwerda, dan Wistara.
"Kota Denpasar tahun ini kembali diikutsertakan dalam verifikasi penilaian pada tingkatan Swasti Saba Wistara. Ini merupakan sebuah kesempatan yang baik bagi Kota Denpasar," ujar dr. Candrawati.
Capaian lain ditunjukkan melalui Indeks Standar Pelayanan Minimal (IP SPM) yang pada tahun 2023 mencapai status Tuntas Utama dengan sektor pendidikan 98,65 persen, dan pada tahun 2024 meningkat menjadi Tuntas Paripurna dengan semua sektor 100 persen.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Denpasar juga mengalami peningkatan, dari 84,03 pada tahun 2021 menjadi 85,11 pada tahun 2024, sehingga menempatkan Denpasar sebagai daerah dengan IPM tertinggi di Provinsi Bali.
"Indeks pembangunan manusia Kota Denpasar terus menunjukkan tren positif, meningkat dari 84,03 di tahun 2021 menjadi 85,11 pada tahun 2024, dan ini menjadikan Denpasar sebagai daerah dengan IPM tertinggi di Provinsi Bali," jelas Wakil Wali Kota Denpasar.
Tim Verifikator Pusat memberikan apresiasi kepada Pemkot Denpasar karena dinilai telah memahami indikator penilaian sehingga catatan dari verifikator tidak banyak.
"Kami berharap hal ini terus dapat dipertahankan, terutama dalam upaya pemenuhan layanan kepada masyarakat," ungkap salah satu tim verifikator.
- Penulis :
- Arian Mesa