
Pantau - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur meresmikan Tugu 1001 Warung Kopi di Kota Manggar pada 18 Agustus 2025 sebagai bentuk penguatan identitas budaya dan daya tarik wisata unggulan di daerah tersebut.
Tugu berbentuk cangkir kopi raksasa itu berdiri di ruang publik Kota Manggar, menegaskan julukan “Kota 1001 Warung Kopi” yang telah melekat sejak awal 2000-an.
Tradisi Ngopi Jadi Perekat Sosial dan Daya Tarik Wisatawan
Tradisi minum kopi di Kota Manggar tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi telah tumbuh menjadi budaya sosial yang menyatukan berbagai kalangan seperti nelayan, pedagang, pejabat, guru, hingga jurnalis.
Suasana khas tercipta setiap pagi dari aroma kopi di warung yang masih menggunakan tungku, bunyi sendok beradu dengan cangkir, serta obrolan hangat antarwarga.
Tidak ada waktu khusus untuk ngopi, karena warung-warung ini ramai dari pagi hingga larut malam dan bahkan menjadi tempat diskusi pekerjaan, kebijakan lokal, hingga ide pembangunan daerah.
“Kopi menjadi perekat masyarakat, bahkan memunculkan ide-ide pembangunan daerah,” ujar perwakilan pemerintah daerah.
Pengalaman ngopi di Manggar menjadi daya tarik wisata tersendiri dengan ciri khas seperti kursi plastik sederhana, meja kayu berlapis taplak bermotif, dan racikan kopi yang unik di tiap warung.
Serap Ribuan Tenaga Kerja, Warung Kopi Jadi Atraksi Budaya
Hingga saat ini, terdapat sekitar 1.200 warung kopi tersebar di seluruh Belitung Timur, dengan konsentrasi terbesar di Kota Manggar.
Ribuan warung ini menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja lokal, termasuk barista, penyedia bahan baku, dan pekerja harian.
Kepala Dinas Pariwisata Belitung Timur, Hendri, menyatakan bahwa warung kopi di Manggar telah berkembang menjadi objek budaya unik.
“Kalau di daerah lain wisatawan datang untuk panorama atau kuliner khas, di Manggar justru warung kopi menjadi atraksinya. Wisatawan bisa merasakan langsung suasana khas duduk di kursi plastik, bercengkerama dengan warga, sambil menikmati racikan kopi yang berbeda-beda,” jelasnya.
Data Dinas Pariwisata mencatat bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Belitung Timur mencapai 120 ribu orang pada 2024, dengan lebih dari separuh pengunjung mampir ke warung kopi di Manggar.
Kehadiran ribuan warung kopi ini memperkuat citra Belitung Timur sebagai “Negeri Laskar Pelangi”, yang sebelumnya dikenal lewat karya sastra Andrea Hirata, dengan menambahkan dimensi baru berupa keramahan, keterbukaan, dan solidaritas sosial warga setempat.
- Penulis :
- Aditya Yohan