billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemkot Malang Usulkan TPA Supit Urang Jadi Lokasi Pengolahan Sampah Waste to Energy

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Pemkot Malang Usulkan TPA Supit Urang Jadi Lokasi Pengolahan Sampah Waste to Energy
Foto: Wali Kota Malang Wahyu Hidayat ditemui seusai meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Morse di Jalan Trunojoyo, Kota Malang, Jawa Timur (sumber: ANTARA/Ananto Pradana)

Pantau - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengusulkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang sebagai lokasi penerapan teknologi pengolahan sampah terpadu berbasis waste to energy (WTE) di wilayah Aglomerasi Malang Raya yang diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup.

Usulan Pemkot Malang

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, "Kami menyiapkan lahannya karena salah satu persyaratan dan itu ada di TPA Supit Urang."

Ia menegaskan bahwa usulan tersebut masih berada dalam tahap awal.

"Iya (masih usulan) karena kami belum mengetahui nanti yang dipilih yang mana," ungkapnya.

Opsi penggunaan TPA Supit Urang juga disebut sudah menyesuaikan dengan rencana tata ruang wilayah Kota Malang.

Wahyu menjelaskan bahwa keterlibatan pihak kampus dalam kajian ini merupakan arahan langsung dari Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

"Kalau menurut perintah dari Pak Menteri Lingkungan Hidup yang menindaklanjuti perintah Pak Presiden, Malang Raya ini termasuk indikatif. Karena aglomerasi, maka sampahnya menjadi sampah regional," ucapnya.

Peran Pemerintah Pusat dan Kajian Akademik

Universitas Brawijaya akan melakukan kajian mendalam untuk memastikan apakah TPA Supit Urang memenuhi standar penerapan WTE.

Pada Selasa (19/8), Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq melakukan verifikasi awal kesiapan tiga daerah di Malang Raya, yaitu Pemkot Malang, Pemkab Malang, dan Pemkot Batu.

Konsep WTE memungkinkan timbunan sampah diubah menjadi energi, terutama di daerah dengan volume sampah harian mencapai 1.000 ton.

Hanif menegaskan, waste to energy adalah opsi terakhir dalam penanganan sampah karena penerapannya membutuhkan persiapan matang, termasuk aspek pembiayaan.

Terkait potensi konflik sosial akibat penerapan WTE, Wahyu menyampaikan, "Nanti kami akan berkonsultasi, karena ini sifatnya Malang Raya. Tentu dengan program strategis nasional kementerian dan kepala daerah akan menyelesaikan."

Dengan demikian, WTE dijadikan pilihan terakhir dalam mengatasi masalah sampah di Malang Raya.

Penulis :
Shila Glorya