Pantau - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melanjutkan program bantuan pemutihan ijazah tahap keempat yang diselenggarakan di SMA Islam Said Naum, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sebagai bentuk komitmen dalam menjamin hak pendidikan peserta didik.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu agenda yang sangat dinantikannya selama menjabat.
"Terus terang, bagi saya sebagai Gubernur Jakarta, ini adalah salah satu acara yang saya tunggu. Karena saya ingin betul-betul menyelesaikan persoalan pemutihan ijazah," ungkapnya.
KJP Plus dan Pemutihan Ijazah Jadi Jaminan Pendidikan Tuntas
Pramono mengaku bersyukur karena sejumlah peserta program pemutihan ijazah juga tercatat sebagai penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.
"Yang saya senang adalah dari 3-4 orang yang saya tanya tadi apakah sudah menerima KJP Plus, Alhamdulillah, sudah menerima itu. Begitu dia menerima KJP, maka jaminan untuk menyelesaikan sekolahnya menjadi semakin transparan dan semakin baik," ujarnya.
Ia berharap para siswa yang telah menerima kembali ijazah mereka dapat memanfaatkan bantuan tersebut sebaik mungkin dan memiliki semangat tinggi untuk meraih cita-cita serta membanggakan orang tua mereka.
Total Anggaran Capai Rp12 Miliar untuk 3.212 Peserta
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana melaporkan bahwa bantuan pemutihan ijazah tahap 1 hingga tahap 3 telah diberikan kepada 1.315 peserta didik sejak April 2025, dengan total anggaran Rp4.338.796.771.
Pada tahap keempat, bantuan diberikan kepada 1.897 peserta didik dengan anggaran Rp7.698.788.800, yang dibagi menjadi tiga gelombang.
Gelombang pertama dilakukan pada Kamis, 21 Agustus 2025 dan mencakup 774 peserta.
Secara keseluruhan, program pemutihan ijazah dari Pemprov DKI Jakarta telah menyasar 3.212 peserta didik dengan total anggaran sebesar Rp12.037.585.571.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan
