
Pantau - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) menegaskan bahwa Rumah Pintar merupakan warisan visioner almarhumah Ani Yudhoyono yang lahir dari kepedulian tulus untuk menjangkau masyarakat terpencil melalui pendidikan.
Rumah Pintar sebagai Aset Bangsa
Dalam audiensi bertajuk Bersinergi Mencerdaskan Negeri: Membangun Generasi Cerdas Bersama Rumah Pintar Nasional yang berlangsung di Ruang Delegasi MPR RI, Ibas menekankan pentingnya melanjutkan gerakan ini sebagai amal nyata bagi masa depan bangsa.
"Program Indonesia Pintar melalui Rumah Pintar ini bukan hal biasa-biasa saja, bersama Ibu Okke Hatta Rajasa dan Ibu Murniati Widodo A.S., Gerakan ini mengakar dan tumbuh," kata Ibas.
Ia menegaskan bahwa gagasan tersebut telah berkembang menjadi gerakan nasional yang menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.
"Seiring waktu, gagasan ini berkembang menjadi gerakan nasional, menyebar ke seluruh pelosok Indonesia," ungkapnya.
Menurutnya, perkembangan program ini telah melahirkan berbagai inovasi seperti Rumah Pintar, Mobil Pintar, Motor Pintar, hingga Taman Belajar berbasis budaya lokal.
"Ribuan kader dilatih, ratusan komunitas juga terus terinspirasi dan jutaan anak-anak, ibu rumah tangga, guru paud, setengah warga desa ikut merasakan hadirnya negara melalui ilmu dan nilai," tambahnya.
Pesan Ani Yudhoyono dan Harapan untuk Pendidikan
Dalam kesempatan itu, Ibas bersama istrinya, Siti Rubi Aliya Rajasa Yudhoyono, menyambut hangat para pengurus Perkumpulan Pengelola Rumah Pintar Nasional (P2RPN).
Ia mengaku terharu dengan pertemuan tersebut.
"Kami bersyukur, bahagia dan bangga sekaligus terharu. Hari ini seperti kita dikunjungi semangat Almarhumah Ibu Ani. Izinkan kami mengirimkan doa Al-Fatihah untuk Beliau, mengenang awal gerakan dari gagasan menjadi ‘menjangkau yang tak terjangkau’," ujarnya.
Ibas juga mengenang pesan Ani Yudhoyono.
"Kalau ingin memajukan bangsa, majukan dulu anak-anaknya. Dan pendidikan, adalah satu-satunya jalan," jelasnya.
Lebih lanjut, Ibas menegaskan bahwa Rumah Pintar bukan sekadar fasilitas, melainkan ruang harapan bagi masyarakat yang jauh dari pusat pendidikan.
"Rumah Pintar hadir bukan hanya sekedar memfasilitasi, tapi juga melainkan sebagai bagian dari ruang harapan. Harapan bagi mereka yang tinggal jauh dari pusat pendidikan, yang tidak tersentuh buku, teknologi, apalagi pelatihan," ungkapnya.
Ia juga menegaskan kembali pentingnya peran negara dalam memastikan hadirnya ilmu dan nilai dalam kehidupan masyarakat.
"Merasakan hadirnya negara melalui ilmu dan nilai," tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Ibas berharap program inovatif seperti Rumah Pintar dan Mobil Pintar dapat menjadi bagian integral dari program pendidikan Presiden Prabowo.
"Ini bukan nostalgia, ini bukan romantika masa lalu. Tapi ini penggalan ilmu, pengalaman dan amal untuk bangsa," tutupnya.
Ia meyakini sinergi antara inisiatif masyarakat dan kebijakan pemerintah akan semakin memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.
- Penulis :
- Arian Mesa