billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemprov Sulteng Dorong Kesejahteraan Nelayan Lewat Program "Berani Tangkap Banyak"

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Pemprov Sulteng Dorong Kesejahteraan Nelayan Lewat Program "Berani Tangkap Banyak"
Foto: Wakil Gubernur Sulteng Reny A Lamadjido membuka kegiatan Rembuk Nelayan dan rapat kerja teknis perikanan tangkap se-Sulawesi Tengah yang dirangkaikan dengan Musda II HNSI Provinsi Sulawesi Tengah di Palu (sumber: Humas Pemprov Sulteng)

Pantau - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah meluncurkan program "Berani Tangkap Banyak" sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pemanfaatan teknologi dan dukungan lintas pemangku kepentingan.

Pemanfaatan Teknologi untuk Nelayan

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny A Lamadjido menegaskan bahwa nelayan menghadapi tantangan berat dalam kehidupan sehari-hari.

"Kehidupan nelayan tidaklah mudah. Karena itu pemerintah hadir melalui program Berani Tangkap Banyak sebagai upaya mendorong nelayan agar lebih sejahtera dan makmur," ungkapnya saat kegiatan Rembuk Nelayan dan rapat kerja teknis perikanan tangkap se-Sulawesi Tengah yang dirangkaikan dengan Musyawarah Daerah II HNSI Provinsi Sulawesi Tengah di Palu.

Ia menekankan pemanfaatan teknologi seperti perangkat GPS dapat membantu nelayan menemukan titik tangkapan ikan lebih potensial, menekan biaya operasional, serta mengurangi risiko tersesat.

Menurut Reny, program ini hadir untuk menjawab tantangan hidup nelayan yang selama ini sulit.

Dukungan Stakeholder dan Peran HNSI

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Tengah Moh. Arif Latjuba menilai keberhasilan program ini membutuhkan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan.

Pemerintah telah memulai pemasangan Vessel Monitoring System (VMS) bagi kapal yang beroperasi di atas 12 mil laut.

"Upaya tersebut dipadukan dengan pengembangan konsep Smart Fishing bagi kelompok nelayan," tambahnya.

Data pemerintah mencatat jumlah nelayan di Sulawesi Tengah mencapai 94.887 orang dengan produksi perikanan tangkap hampir 300 ribu ton pada 2024.

Ketua DPD HNSI Sulawesi Tengah Syarifudin Hafid menegaskan bahwa HNSI merupakan organisasi berbasis nelayan dan non-politik.

Ia menyoroti kondisi kesejahteraan nelayan Sulawesi Tengah yang masih tertinggal dibandingkan dengan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Menurutnya, peningkatan kesejahteraan nelayan membutuhkan visi bersama serta sarana dan prasarana modern.

"HNSI harus menjadi rumah besar nelayan, tempat berjuang bersama sekaligus tonggak utama membangun masa depan perikanan dan kelautan yang lebih baik," tegasnya.

Penulis :
Arian Mesa