
Pantau - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan bahwa penerapan Intelligent Traffic Control System (ITCS) di sejumlah simpang jalan Jakarta mampu menurunkan waktu tunggu kendaraan sebesar 15–20 persen dan berkontribusi mengurangi kemacetan.
ITCS Berbasis AI Jadi Solusi Lalu Lintas
"Sistem ini (ITCS) membuktikan mampu menurunkan waktu tunggu kendaraan hingga 15-20 persen, sekaligus menjadi basis pengawasan pajak kendaraan dan emisi", ungkap Rano.
ITCS memungkinkan lampu lalu lintas beradaptasi dengan kondisi pergerakan kendaraan di setiap simpang karena mampu memprediksi dan menghitung secara real-time kebutuhan lampu hijau.
"Saat ini, ITCS berbasis AI (kecerdasan buatan) sudah diterapkan di 65 dari total 321 persimpangan jalan Jakarta", tambahnya.
Pemprov DKI juga bekerja sama dengan Polda Metro Jaya memantau lalu lintas melalui sistem informasi geografis yang terintegrasi dengan kamera pengawas (CCTV) milik pemerintah daerah.
"Ke depan, sistem ini akan diperluas agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat", jelas Rano.
Kolaborasi Jabodetabek untuk Kurangi Kemacetan
Rano menekankan pentingnya kolaborasi dengan kepolisian dan pemerintah daerah penyangga seperti Depok, Bekasi, Bogor, dan Tangerang.
Pemprov DKI mendorong penyediaan angkutan umum massal berupa bus Transjabodetabek untuk mendukung konektivitas kawasan.
"Kami berusaha mengurangi (kemacetan) walaupun memang tidak mungkin selesai dalam waktu lima atau 10 tahun. Karena kalau ingin membuka jalur Transjabodetabek, wilayah setempat harus kita buka jalurnya. Inilah saatnya kita berkolaborasi", ujarnya.
Penanganan kemacetan disebut sebagai faktor penting untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global berdaya saing tinggi.
Saat ini Jakarta berada di peringkat 74 Global City Index dan menargetkan masuk 50 besar pada tahun 2030.
Berdasarkan TomTom Traffic Index 2025, Jakarta berada di posisi ke-90 dari 500 kota termacet di dunia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf