
Pantau - Kementerian Agama (Kemenag) mulai melatih puluhan peserta Training of Facilitator (ToF) untuk penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di lembaga pendidikan agama dan keagamaan.
Cetak Fasilitator Nasional KBC
Kepala Pusbangkom SDM Pendidikan dan Keagamaan BMBPSDM Kemenag, Mastuki, menyampaikan bahwa pelatihan ToF akan digelar dalam tiga angkatan.
"Pada 25 hingga 30 Agustus ini angkatan pertama dengan 30 peserta. Insya Allah akan dilanjutkan pada 1 sampai 6 September untuk angkatan kedua dan ketiga", jelasnya.
Peserta ToF berasal dari widyaiswara Pusbangkom, Balai Diklat Keagamaan, dan Loka Diklat Keagamaan, dengan empat provinsi sasaran yakni Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.
"Mereka ini kita ingin cetak sebagai fasilitator nasional", tambah Mastuki.
Pelatihan ToF dirancang berbasis pengalaman, disusun dari hasil evaluasi, serta adaptasi dari pra-ToF yang telah digelar di Garut pada 31 Juli–2 Agustus lalu.
KBC dan Penguatan Pendidikan Karakter
Presiden Direktur Mizan Group sekaligus penggagas Gerakan Islam Cinta, Haidar Bagir, menekankan bahwa cinta tidak dapat diajarkan hanya secara teoritis.
"Cinta tidak bisa diajarkan seperti mata pelajaran matematika. Ia menyatu dengan diri manusia dan harus ditanamkan melalui pengalaman yang imanen", ungkapnya.
Ia menambahkan perlunya lingkungan belajar yang mendukung nilai kasih sayang, anti-perundungan, inklusif terhadap anak berkebutuhan khusus, serta membangun hubungan harmonis antarwarga sekolah.
Sementara itu, Project Director Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), Sri Widuri, menyatakan KBC sejalan dengan penguatan pendidikan karakter berbasis Pancasila.
"KBC merupakan langkah revolusioner dan sangat fundamental. Kami bersyukur Pak Menteri menggagas KBC untuk memperkuat pendidikan berbasis nilai (values-based education) yang diharapkan membentuk pola pikir dan perilaku anak-anak sesuai mandat Pancasila", ujarnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf