
Pantau - Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali Ida Bagus Setiawan menilai perlu adanya regulasi yang tegas dalam pembelian LPG 3 kg bersubsidi dengan NIK agar distribusi lebih tepat sasaran.
Dorongan Regulasi Pembatasan LPG 3 Kg
Ida Bagus Setiawan menyampaikan hal tersebut di Buleleng pada Rabu, menanggapi rencana Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang akan mewajibkan penggunaan NIK dalam pembelian LPG 3 kg mulai tahun depan.
Menurutnya, kebijakan itu harus disertai dengan pembatasan kuota per NIK agar tidak terjadi penyalahgunaan.
"Kemarin terungkap di pangkalan ada satu NIK bisa membeli sampai dengan 15 tabung, nah ini kami mendorong untuk kebijakan atau regulasi yang kuat tegas, sebenarnya rumah tangga sasaran itu kebutuhannya dalam sebulan berapa tabung," ungkap Setiawan.
Ia menegaskan perlunya aturan jelas mengenai jumlah maksimal tabung LPG yang bisa dibeli rumah tangga maupun pelaku usaha kecil.
"Ini harus dituangkan dengan jelas, rumah tangga sasaran itu dalam sebulan maksimal berapa tabung, jadi akan terkontrol sebenarnya, yang beli ini tepat sasaran atau tidak, termasuk yang UMKM," ujarnya.
Risiko Penyalahgunaan dan Kelangkaan LPG
Setiawan mengingatkan bahwa penggunaan NIK tanpa pembatasan tetap bisa disalahgunakan, misalnya dengan satu keluarga menggunakan banyak NIK untuk mengambil jatah orang lain.
Ia menilai tujuan pemerintah pusat sudah tepat dengan menjadikan NIK sebagai basis data, namun harus dibarengi kepastian data penerima dan pembatasan jumlah pembelian.
Menurutnya, hal itu tidak sulit karena sudah ada kriteria keluarga layak dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Di Bali, sekitar 500 ribu KK masuk kategori layak membeli LPG 3 kg.
Setiawan menyebut, jika data diperbarui rutin oleh Disnaker ESDM Bali, kebutuhan masih aman meski ada penduduk pendatang dan UMKM.
Namun, ketiadaan pembatasan kuota dinilai menjadi pemicu kelangkaan LPG di sejumlah daerah, terutama di wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi.
"Contoh UMKM boleh pakai tapi UMKM yang seperti apa, ini yang tidak dibatasi, kalau UMKM tiap hari beli dua tabung kan berarti sebulan 60 tabung, apa tepat disebut boleh? Maksudnya subsidinya dibatasi," katanya.
Sepanjang Agustus, kelangkaan LPG 3 kg terjadi di beberapa daerah Bali.
Situasi ini diperburuk dengan turunnya kuota dari pemerintah pusat pada 2025 yang hanya 231.192 metrik ton, berkurang 7 ribu ton dari tahun sebelumnya yang mencapai 238.223 metrik ton.
- Penulis :
- Shila Glorya