billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KKP Dorong Penguatan Pangan Biru untuk Penuhi Kebutuhan Protein Nasional dan Ekspor Global

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

KKP Dorong Penguatan Pangan Biru untuk Penuhi Kebutuhan Protein Nasional dan Ekspor Global
Foto: (Sumber: Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu (Tebe) memberikan sambutan dalam Outlook Tilapia 2025 di Jakarta, Kamis (28/8/2025). ANTARA/Harianto)

Pantau - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan pentingnya penguatan sektor perikanan tangkap dan budidaya sebagai strategi utama dalam memenuhi kebutuhan protein masyarakat Indonesia yang terus meningkat.

Jumlah penduduk Indonesia yang mendekati 300 juta jiwa menjadi faktor pendorong perlunya peningkatan produksi protein, terutama dari sektor kelautan.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Tb Haeru Rahayu atau Tebe, menyatakan bahwa pangan biru (blue food) semakin vital dalam menjaga ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

"Kalau kita lihat jumlah penduduk yang demikian banyak ini tentunya sangat membutuhkan kebutuhan protein melalui blue food atau pangan biru," ungkapnya.

Kandungan Gizi Ikan Lebih Unggul

KKP menyebut bahwa konsumsi ikan memberikan keunggulan signifikan dibandingkan sumber protein lain seperti daging sapi, ayam, atau telur.

Merujuk pada riset Universitas Indonesia, ikan dan udang memiliki kandungan gizi yang lebih baik daripada sumber protein hewani lainnya.

"Kalau kita lihat bagus mana sih sebetulnya kandungan proteinnya. Kami punya data, tidak bermaksud menjelekkan satu dengan yang lain. Kalau kita memakan ikan ternyata kita memiliki banyak kelebihan," ia mengungkapkan.

Ia menambahkan, "Karena data menunjukkan ini sumber yang kami dapatkan dari Universitas Indonesia. Untuk ikan dan udang itu kandungannya relatif lebih baik dibandingkan saudara-saudaranya. Apakah daging ayam, telur puyuh, daging sapi, telur ayam dan seterusnya."

Pemerintah menyatakan bahwa arah penguatan sektor kelautan dan perikanan sudah berada di jalur yang tepat untuk mendukung ketahanan pangan jangka panjang.

Potensi Ekspor Pangan Biru Semakin Meningkat

Secara global, pasar pangan biru diproyeksikan meningkat dari 270 miliar dolar AS pada 2020-an menjadi sekitar 420 miliar dolar AS pada 2030.

Pertumbuhan ini menunjukkan besarnya potensi sektor perikanan dunia dalam menghadapi kebutuhan pangan global.

Distribusi pasar pangan biru meliputi kawasan Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Asia Pasifik yang terus berkembang pesat.

Peluang ini membuka akses yang luas bagi Indonesia untuk memperkuat ekspor produk perikanan unggulan.

Komoditas ikan diperkirakan akan mendominasi pasar dunia dengan nilai mencapai 322,58 miliar dolar AS.

Sementara itu, udang tetap menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia meski menghadapi tantangan dalam perdagangan perikanan global.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti