
Pantau - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk berperan aktif dalam membantu pemerintah memantau dan memverifikasi data sosial di desa.
Mahasiswa Dilibatkan dalam Verifikasi Data
" Kami masih butuh anak-anak muda yang melek dengan teknologi. Salah satunya untuk melakukan pendataan," ungkap Taj Yasin saat melepas mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang, Kamis.
Secara teknis, mahasiswa akan memetakan data penerima bantuan yang tercatat di Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) serta mencocokkannya dengan kondisi nyata di lapangan.
"Kegiatan ini sebagai upaya agar penerima manfaat program sosial tepat sasaran," kata Gus Yasin.
Ia menegaskan bahwa data dalam DTSEN bersifat dinamis dan dapat berubah setiap bulan, sehingga warga yang sudah tidak miskin dapat segera dikeluarkan dari daftar penerima bantuan.
Mahasiswa juga diminta untuk membantu proses verifikasi data di kantor pemerintah desa.
"Yang belum masuk (data) juga harus dimasukkan. Nah, ini kami butuh orang-orang yang melek teknologi dan itu banyak dari kampus," tambahnya.
Sinergi Pemprov Jateng dan Undip
Gus Yasin menyampaikan apresiasi kepada Universitas Diponegoro yang telah bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan KKN Tematik tersebut.
Rektor Undip Prof Suharnomo menyebutkan bahwa program ini diikuti oleh sekitar 4.000 mahasiswa sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah daerah.
"Untuk tema KKN Tematik, kami sesuaikan dengan kebutuhan lokal yang ada di pemerintahan kabupaten/kota dengan keahlian yang kami miliki. Jadi, kombinasi antara dosen, guru besar, dan mahasiswa. Mudah-mudahan keahlian lintas ilmu ini bisa lebih baik implementasinya," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa KKN tematik disusun berdasarkan kebutuhan daerah tujuan, dengan fokus pada isu-isu seperti kesehatan (misalnya stunting), perencanaan wilayah kota, pendidikan, hingga pengelolaan sampah.
"Saya rasa kita memulai hal-hal yang lebih spesifik yang dibutuhkan oleh masyarakat," pungkasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa