
Pantau - Kepala BPOM Taruna Ikrar mengumumkan rencana pendirian Politeknik Pengawasan Obat dan Makanan (POM) pertama di Indonesia yang akan berlokasi di Sulawesi Selatan, dengan alasan wilayah tersebut strategis dan mudah dijangkau dari berbagai daerah.
Sulsel Jadi Pusat Pendidikan Pengawasan Obat dan Makanan
Taruna Ikrar menjelaskan alasan pemilihan Sulsel karena posisi geografisnya yang berada di tengah Indonesia, sehingga aksesnya lebih mudah baik dari wilayah timur maupun barat.
"Saatnya kita bangun pusatnya di sini (Sulsel), kan dekat IKN. Jika orang Jawa, Kalimantan atau orang Ambon yang juga minat maka tidak terlalu jauh, jadi strategis sekali," ungkapnya.
Selama ini, pendidikan vokasi masih terpusat di Pulau Jawa sehingga masyarakat dari luar Jawa harus menempuh jarak yang jauh untuk melanjutkan studi.
Dengan kehadiran Politeknik POM di Sulsel, masyarakat dari berbagai daerah akan lebih mudah mengakses pendidikan khusus di bidang pengawasan obat dan makanan.
Dukungan Pemerintah Daerah
Hingga saat ini Indonesia belum memiliki institusi pendidikan yang secara khusus berfokus pada pengawasan obat dan makanan.
BPOM selama ini masih harus merekrut sarjana dari berbagai disiplin ilmu untuk kemudian diberikan pelatihan khusus di bidang pengawasan obat dan makanan.
Rencana pendirian Politeknik POM pertama di Indonesia ini pun disambut positif oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Provinsi Sulsel bersedia memberikan hibah tanah seluas 10 hektare di Kawasan Pucak, Kabupaten Maros, untuk pembangunan kampus Politeknik POM.
- Penulis :
- Arian Mesa









