
Pantau - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan dukungan terhadap penyampaian aspirasi masyarakat Jakarta selama dilakukan secara damai dan tidak merusak fasilitas umum.
Pernyataan Rano Karno dan Kerusakan Fasilitas
Pernyataan ini disampaikan Rano Karno menyusul insiden kerusakan sejumlah fasilitas umum akibat unjuk rasa yang terjadi di beberapa titik di Jakarta.
"Kami mendukung semua aspirasi masyarakat Jakarta. Silakan kalau ada yang mau menyampaikan unek-unek. Hanya saya berharap, Gubernur juga berharap fasilitas jangan dirusak. Yang rugi kita, yang paling banyak ruginya adalah waktu, bukan hanya biaya," ungkapnya.
Ia menyoroti halte Transjakarta di kawasan Senen sebagai salah satu fasilitas yang mengalami kerusakan, padahal pembangunan halte tersebut membutuhkan waktu cukup lama.
"Membangun Transjakarta (Senen) di sini memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Tapi sudah terjadi, mari kita sama-sama gotong royong jaga Jakarta, jaga kampung kita. Jangan sampai kerja keras kita selama ini sia-sia," ia mengungkapkan.
Dalam beberapa hari terakhir, demonstrasi yang berlangsung di berbagai lokasi di Jakarta berujung ricuh.
Akibatnya, sejumlah fasilitas umum seperti halte Transjakarta dan stasiun MRT mengalami kerusakan dan vandalisme.
Aksi Gotong Royong dan Data Kerusakan
Sebagai respons terhadap kerusakan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengadakan kegiatan gotong royong bertajuk Jaga Jakarta di Halte Transjakarta Senen Sentral, Jalan Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Kegiatan ini telah berlangsung sejak Sabtu, 30 Agustus 2025, dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat seperti petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, pengemudi ojek daring, pelajar, dan warga sekitar.
"Sebetulnya bukan hari ini kami mulai gotong royong. Dari hari Sabtu kita sudah gotong royong. Memang ini adalah gerakan serentak yang kami lakukan," kata Rano.
Menurut catatan PT Transportasi Jakarta, sebanyak 16 halte mengalami kerusakan dan vandalisme akibat demonstrasi pada Jumat, 29 Agustus 2025.
Adapun daftar halte yang mengalami kerusakan meliputi:
- Halte Bendungan Hilir
- Halte Kwitang
- Halte Kampung Melayu
- Halte Kramat Sentiong
- Halte Bidara Cina
- Halte Cililitan
- Halte Semanggi
- Halte Petamburan
- Halte Widya Candra
- Halte Jatinegara
- Halte Kejaksaan Agung
- Halte Matraman Baru
- Halte Pemuda Pramuka
- Halte Masjid Agung
- Halte Non BRT Gelora Bung Karno 1
- Halte Non BRT Polda Metro Jaya 1
Selain itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) melaporkan bahwa Stasiun Istora mengalami kerusakan parah.
Kerusakan yang tercatat di Stasiun Istora meliputi kaca-kaca di pintu masuk, kamera pengawas di dalam dan luar stasiun, serta vandalisme dan penjarahan terhadap mesin penjual otomatis.
Sebagai bentuk dukungan terhadap proses perbaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggratiskan layanan Transjakarta dan MRT selama satu minggu.
Saat ini, layanan MRT Jakarta telah kembali beroperasi secara normal.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








