
Pantau - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Gedung DPR RI sebagai bentuk penyampaian aspirasi mahasiswa terhadap kondisi bangsa.
Aksi Damai Bersama Ojek Online
Ketua PP PMKRI, Susana Florika Marianti Kandaimu, menegaskan bahwa aksi tersebut berjalan tertib dan damai serta turut dihadiri oleh perwakilan ojek online.
Ia menyebut kehadiran ojek online sebagai bukti adanya solidaritas lintas elemen masyarakat dalam memperjuangkan kepentingan bersama.
" Kami bersatu karena masalah yang dihadapi bangsa ini mempengaruhi semua lapisan masyarakat, dari mahasiswa hingga pekerja sektor informal," ungkapnya.
Perwakilan ojek online menyatakan dukungan terhadap gerakan mahasiswa yang memperjuangkan keadilan dan transparansi.
Mereka juga menyuarakan perlindungan hak pekerja serta regulasi yang adil untuk transportasi online, khususnya terkait tuntutan pengusutan kematian Affan Kurniawan.
Komitmen Aksi Damai dan Tuntutan
Presidium Gerakan Kemasyarakatan PP PMKRI, Raymundus Yoseph Megu, menegaskan bahwa seluruh aksi dijalankan secara damai dan konstitusional.
Ia menyampaikan bahwa massa aksi telah diberikan pembekalan untuk menjaga ketertiban serta menghormati prosedur keamanan.
"Sebagai organisasi mahasiswa yang berpegang pada nilai-nilai Pancasila dan demokrasi, PMKRI berkomitmen untuk menyalurkan aspirasi melalui cara-cara yang konstruktif dan tidak merugikan kepentingan umum," ujarnya.
PMKRI berharap aksi damai ini menjadi momentum bagi pemerintah dan DPR RI untuk lebih mendengarkan suara rakyat, khususnya generasi muda dan pekerja rentan.
PMKRI juga berjanji akan terus memantau kebijakan yang diambil DPR RI di masa mendatang.
Dalam aksi damai tersebut, mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan, yaitu pemangkasan gaji dan tunjangan DPR RI, pemberhentian anggota DPR dan pejabat BUMN mantan napi korupsi, pembatalan pajak dan iuran yang membebani rakyat, serta pengesahan RUU masyarakat adat dan sejumlah RUU lainnya.
- Penulis :
- Arian Mesa